News
Kamis, 27 Oktober 2011 - 21:13 WIB

Polisi kirim sampel makanan ke Puslabfor Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), SISWA KERACUNAN- Siswa MTs N 1 Solo mendapatkan perawatan di ruangan instalasi gawat darurat (IGD) untuk dipindahkan ke kamar rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo, Rabu (26/10). Sebanyak 18 siswa dirawat di RS PKU Muhammadiyah diduga karena keracunan makanan yang disediakan oleh pihak sekolah. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Solo (Solopos.com)–Jajaran Polresta Solo mengusut dugaan keracunan terhadap 20 siswa MTsN 1 Solo yang sebagian masih menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo.

Advertisement

Hingga Kamis (27/10/2011) siang, polisi telah mengirimkan sampel sisa makanan untuk dilakukan uji laboratorium di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri cabang Semarang.

Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Edy Suranta Sitepu mengatakan telah memeriksa saksi, beberapa siswa dan pihak katering.

“Sementara korban yang masih dirawat di Rumah Sakit belum bisa dimintai keterangan karena tim medis belum memberikan ijin,” kata Edy mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo, Kamis.

Advertisement

Menurut Edy, untuk mengetahui siapa yang bersalah atau tersangka dalam kasus dugaan keracunan tersebut, polisi belum bisa menyimpulkan.

“Menurut informasi, pihak sekolah telah lama berlangganan kepada pihak katering. Namun demikian, polisi tidak akan menyinggung persoalan tersebut. Tugas polisi yakni memeriksa keterangan dari korban serta menunggu hasil uji laboratorium,” tukas AKP Edy.

Sebelumnya, 20 siswa dan dua pengasuh asrama putri MTsN 1 Solo diduga keracunan setelah sarapan pagi dengan lauk oseng kacang panjang dicampur labu siam dan ebi serta telur dadar. Makanan tersebut didapat dari pihak katering yang telah lama berlanggganan.

Advertisement

(m98)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif