SOLOPOS.COM - Boy Rafli A (Foto: Dokumentasi)
JAKARTA–Polisi berhasil mengagalkan rencana peledakan bom di sejumlah tempat di Jayawijaya, Papua Barat. Korps baju coklat menyita dua bom siap ledak dan bahan bom ditemukan di sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Jayawijaya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa dari hasil penyelidikan, bahan peledak itu disiapkan untuk menyerang kantor polisi, TNI, jembatan, dan kantor kelurahan. “Hasil penyelidikan sementara, mereka akan meledakkan secara serentak dengan sasaran Polres, Kodim, Batalyon, jembatan Baliem, dan kantor kelurahan (samping kediaman kapolres Jawi),” ujarnya dalam pesan tertulis Minggu (30/9/2012) sore.
Dia menerangkan polisi sejauh ini telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk salah satu aktivis KNPB Pilemon Elosak. Pilemon mengaku mendapatkan bahan pembuat bom dari LH. Bom yang sudah jadi disimpan di tiga posko sekretariat KNPB di Kampung Abusa, Elabukama, dan Honailama.
Boy menerangkan penemuan bom itu diawali dari informasi masyarakat mengenai adanya serbuk bahan peledak di rumah Pilemon, Wamena, Jayawijaya. Kemudian polisi menggeledah sekretariat KNPB di Kampung Honailama. Dua bom siap ledak itu ditemukan pada Sabtu (29/09). Peledak terdiri dari satu bom pipa berukuran 16 cm beserta detonator dan satu bom botol.
“Dua bom tersebut sudah diamankan dan dijinakkan,” ujarnya. Dalam penggeledahan yang berakhir pada pukul 20.55 WIT, polisi juga menemukan CD Papua Merdeka, jeriken berisi 3 liter bensin, wadah bahan peledak, bendera Bintang Kejora, uang Rp 13,6 juta, senapan angin, dan lain-lain. Polisi masih mengembangkan penyelidikan kasus tersebut.
“Belum bisa disimpulkan apakah temuan ini berhubungan dengan dua ledakan di kantor DPRD dan pos lalu lintas beberapa waktu lalu,” kata Boy.
