News
Senin, 11 November 2013 - 03:42 WIB

Polisi Arab Saudi Bentrok dengan Pekerja Asing

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters/Faisal Al Nasser)

Solopos.com, RIYADH — Polisi Arab Saudi dikabarkan bentrok dengan para pekerja asing di sebuah distrik miskin di Riyadh setelah hampir sepekan menggelar razia visa yang membuat ribuan orang ditahan dan seorang mati ditembak polisi. Demikian dilaporkan Kantor Berita Reuters yang dikutip Kantor Berita Antara, Minggu (10/11/2013).

Petugas keamanan melepaskan tembakan ke udara dan menggunakan tongkat untuk membubarkan ribuan demonstran yang kemudian lari menyusuri jalan dan beberapa di antaranya melemparkan batu ke arah kendaraan-kendaraan dan polisi. Menurut Reuters, dua orang tewas yang salah satunya adalah warga Arab Saudi, sedangkan yang satu lainnya belum bisa diidentifikasi.

Advertisement

Polisi telah menahan 561 orang yang terlibat dalam kerusuhan di Manfuhah, selatan Riyadh. Sementara itu 68 lainnya dilaporkan terluka. Sebagian besar pekerja asing yang terlibat bentrok berasal dari Afrika.

Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan tahun ini tak bisa lagi menoleransi pekerja asing yang melanggar ketentuan visa di negeri itu. Tindakan tegas ini diambil untuk memutus pasar gelap pekerja asing murah, memangkas jumlah pekerja asing, mengurangi arus keluar uang ke negara lain dan menomorsatukan warga Arab Saudi bekerja di sektor swasta.

Amnesti tujuh bulan bagi pekerja asing untuk memperbarui status visanya atau dikenai penalti atau dipaksa meninggalkan Arab Saudi telah membuat ratusan ribu pekerja asing meninggalkan negeri itu menjelang jatuh tempo amnesti. Namun, kebanyakan pekerja ekspatriat mengaku tak mampu memanfaatkan tawaran amnesti karena kesulitan birokratis atau bermasalah dengan pensponsor mereka.

Advertisement

Tenggat waktu itu memaksa Arab Saudi melakukan pencidukan sehingga ribuan orang ditahan. Kebanyakan yang tertangkap dalam penggerebekan yang digelar di toko-toko, pasar, kawasan bisnis, atau perumahan sederhana akan dideportasi ke negara asal mereka.

Akibat langkah tegas itu, seorang pekerja asal Ethiopia terbunuh dalam penggerebakan untuk menyita kembali senjata seorang polisi, Rabu (6/11/2013) lalu. Di beberapa jalan di Manfuhah, orang-orang berpakaian khas Saudi bergerombol dalam kelompok-kelompok kecil yang beberapa di antaranya membawa senjata tajam dan tongkat besi. Mereka berkata hendak melindungi properti mereka, sedangkan sejumlah orang lainnya memperhatikan dari atap rumah.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif