News
Selasa, 22 Maret 2016 - 15:45 WIB

POLEMIK TAKSI UBER-GRAB : Tak Puas di Kemenkominfo, Ribuan Sopir Taksi Bergerak ke Istana

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengemudi angkutan umum menghentikan taksi yang beroperasi saat melakukan unjuk rasa di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2016). Dalam aksinya mereka menuntut untuk pemerintah segera menutup armada angkutan pelat hitam berbasis aplikasi. (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Polemik taksi Uber-Grab berujung aksi ribuan sopir taksi hari ini. Dari Kemenkominfo, ribuan sopir taksi dan metromini bergerak ke Istana.

Solopos.com, JAKARTA — Ribuan sopir taksi mengancam akan menduduki Istana Negara dan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menutup layanan transportasi berbasis aplikasi Uber Taxi dan Grab Car.

Advertisement

Humas Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), Soeharto, men?gemukakan pihaknya kini akan mengerahkan ribuan sopir taksi yang sejak pagi sudah berkumpul di depan Kemenkominfo, untuk melakukan long march ke arah Istana Negara dan menduduki Istana Negara agar Presiden Jokowi mengabulkan tuntutannya.

“Sekarang ayo kita mengarah ke Istana,” tuturnya saat berorasi di depan Kemenkominfo Jakarta, Selasa (22/3).

Berdasarkan pantauan Bisnis/JIBI di lokasi kejadian, saat ini seluruh pengemudi taksi konvensional telah bergerak ?ke arah Istana Negara. Lalu lintas di kawasan Jl. Merdeka Selatan mulai dibuka dan dapat dilewati oleh kendaraan bermotor.

Advertisement

Namun, tidak semua pengemudi taxi konvensional bergerak ke arah Istana Negara. Sejumlah sopir taksi kini masih berada di depan Kemenkominfo untuk beristirahat dan melanjutkan aksinya ke Istana Negara.

Sebelumnya, ribuan sopir taksi mengepung kantor Kemenkominfo dengan meneriakkan “penutupan aplikasi Uber dan GrabCar”. Mereka terlibat aksi saling dorong untuk merangsek masuk ke dalam Kantor Kemenkominfo dan menemui pria yang akrab disapa Chief RA.

Kemenkominfo sempat menjadi sasaran aksi dan Jl. Medan Merdeka Barat sempat ditutup oleh pihak Kepolisian dan hanya Transjakarta yang masih dapat melintas.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif