News
Kamis, 6 April 2023 - 04:07 WIB

Polda Lampung Bantu Polda Jateng Usut Pembunuhan Berantai Mbah Slamet

Abu Nadzib  /  Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara saat digelandang polisi di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023). (Instagram @polresbanjarnegara)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Pengusutan kasus pembunuhan berantai oleh Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah melibatkan aparat Polda Lampung.

Pasalnya, dua korban pembunuhan oleh Mbah Slamet adalah pasangan suami istri (pasutri) asal Lampung.

Advertisement

Keduanya bernama Irsad dan Wahyu Triningsih.

“Dua dari 12 korban berdasarkan hasil koordinasi dengan Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iqbal dan Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo bahwa korban pasangan suami istri merupakan warga Pesawaran atas nama Irsad dan istrinya Wahyu Triningsih,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad di Mapolda Lampung, di Bandar Lampung, Rabu (5/4/2023).

Advertisement

“Dua dari 12 korban berdasarkan hasil koordinasi dengan Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iqbal dan Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo bahwa korban pasangan suami istri merupakan warga Pesawaran atas nama Irsad dan istrinya Wahyu Triningsih,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad di Mapolda Lampung, di Bandar Lampung, Rabu (5/4/2023).

Dia melanjutkan Polda Lampung akan membantu Polda Jawa Tengah untuk melakukan penyelidikan terkait adanya warga Lampung yang menjadi korban penipuan pengganda uang oleh tersangka Mbah Slamet asal Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pandra menambahkan hingga saat ini upaya-upaya yang dilakukan adanya kerja sama antara Polda Jateng bersama Polda Lampung serta Polres Pesawaran.

Advertisement

“Rencananya Tim DVI Biddokes Polda Lampung akan melakukan pengambilan sampel DNA pada keluarga kedua almarhum, kami juga telah berkoordinasi dengan Polres Pesawaran dan pemda setempat,” imbuhnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Lampung agar tidak mudah percaya terhadap praktik-praktik penggandaan uang yang dapat merugikan secara materi dan nyawa taruhannya.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin (3/4/2023), petugas Polres Banjarnegara dibantu sukarelawan mengevakuasi sejumlah mayat yang dikubur pada sebidang kebun, Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Advertisement

Tersangka dalam kasus itu adalah seorang pria berusia 45 tahun berinisial TH alias Mbah Slamet.

Kasatreskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan pada Senin sore pihaknya kembali melakukan penggalian di sekitar lokasi penemuan korban pertama yang ditemukan terkubur di lahan milik pelaku pada hari Sabtu (1/4/2023).

“Namun kami belum bisa pastikan jumlahnya (jumlah mayat yang dievakuasi),” katanya.

Advertisement

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sukarelawan, sebanyak 10 mayat berhasil dievakuasi dalam penggalian tanah yang dilakukan pada hari Senin (3/4/2023), beberapa di antaranya terkubur dalam satu lubang.

Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj. Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.

Saat menggelar konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin pagi, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh TH alias Mbah Slamet itu terungkap berkat laporan GE yang merupakan anak salah seorang korban berinisial PO, 53, warga Sukabumi, Jawa Barat, pada 27 Maret 2023.

Laporan tersebut didasari atas pesan yang dikirimkan korban melalui WhatsApp kepada anaknya yang lain, yakni SL (adik dari GE) pada 24 Maret yang mengabarkan sedang berada di rumah Mbah Slamet.

Selain itu, korban PO juga berpesan jika sampai hari Minggu (26/3/2023) tidak pulang, SL dan GE diminta untuk datang ke rumah Mbah Slamet dengan didampingi aparat.

Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada hari Sabtu (1/4/2023).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (Potassium sianida). Hal itu dilakukan karena kesal ditagih terus-menerus oleh korban.

Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp70 juta yang telah disetorkan PO menjadi Rp5 miliar.

Hingga saat ini jumlah korban Mbah Slamet yang berhasil ditemukan sebanyak 12 orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif