SOLOPOS.COM - Pohon trembesi yang terdapat di pinggir ruas jalan tol Semarang-Batang KM 64. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)
Solopos.com, JAKARTA—Tim Ekspedisi Mudik Solopos 2024 telah melakukan perjalanan dari Kota Solo, Semarang, Batang, dan Jakarta sejak hari pertama pemberangkatan, Kamis (4/4/2024) hingga Sabtu (6/4/2024).
Ketika Tim Ekspedisi melintasi di sejumlah ruas jalan tol, terdapat berbagai macam jenis pohon. Namun yang menarik perhatian kami adalah pohon trembesi yang terdapat di ruas jalan tol Semarang-Batang KM 64.
Pohon trembesi yang rindang itu berada tepat di ruas jalan tol. Kehadiran pohon trembesi membuat pemandangan di sekitar tol semakin hijau.
Pohon trembesi yang rindang itu berada tepat di ruas jalan tol. Kehadiran pohon trembesi membuat pemandangan di sekitar tol semakin hijau.
Keberadaan pohon tersebut juga membuat para pengendara betah dan nyaman. Tidak hanya di tol, pohon trembesi juga terdapat di jalur Pantura.
Selain menambah keindahan jalan, pohon trembesi ternyata memiliki dampak yang signifikan untuk lingkungan. Bagaimana tidak, menurut penelitian Dr. Ir. H. Endes N. Dahlan, dari Institut Pertanian Bogor, pohon trembesi diketahui mampu menyerap 28.5 ton CO2 dalam setahun.
Total penanaman trembesi sepanjang 3.130 km jalur Jawa, Madura, Sumatra, dan Lombok. Dari hasil penanaman tersebut, mempunyai potensi menyerap 4.562.052 ton CO2 setiap tahunnya.
Trembesi itu ditanam Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui program Djarum Trees for Life (DTFL). Trembesi ditanam berderet hingga sepanjang 1.350 km untuk jalur Pantura, dan 628 km di sepanjang jalur tol Trans-Jawa.
Pohon trembesi dipilih karena kemampuannya menyediakan naungan yang luas dan membantu menjaga kestabilan lingkungan sekitarnya.
Pada Sabtu (6/4/2024), Tim Ekspedisi Mudik Solopos sudah berada di Jakarta. Jika sesuai jadwal, tim akan memantau situasi mudik di Jakarta hingga Minggu (7/4/2024).
Ekspedisi Mudik 2024 merupakan program yang diselenggarakan oleh Solopos Media Group. Program ini juga didukung oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Pertamina, Garuda Indonesia, Perusahaan Listrik Negara (PLN), UID Jateng&DIY, Eiger Adventure, dan Astra Daihatsu.