News
Selasa, 1 Juli 2014 - 11:24 WIB

PILRES 2014 : Lagi, Antarpendukung Capres di DIY Ribut

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Google/ ditya.web.id)

Harianjogja.com, SLEMAN – Keributan antarpendukung calon presiden di DIY kembali terjadi, Senin (30/6/2014). Aksi Koalisi Mahasiswa Jogja di bundaran UGM, dibubarkan massa dan Panwaslu Kabupaten Sleman.

Tak kurang dari 120 orang yang menamakan diri Koalisi Mahasiswa Jogja melakukan aksi dengan membawa sejumlah poster yang berafiliasi pada Capres Prabowo-Hatta. Selain itu mereka juga membawa sejumlah tabloid untuk dibagikan ke masyarakat sekitar pukul 10.00 WIB di sekitar Bundaran UGM.

Advertisement

Sekitar 30 menit beraksi, mahasiswa kemudian didatangi perwakilan pendukung Capres Jokowi-JK yang kebetulan menggelar seminar visi misi Capres di Wisma Kagama yang berjarak tak lebih dari 100 meter dari lokasi aksi. Setelah diingatkan oleh pendukung Jokowi, seorang perwakilan mahasiswa menyatakan hanya aksi biasa dan bukan termasuk kampanye.

“Seperti ini kok tidak kampanye, ini kampanye. Anda jelas kampanye spanduk dibawa di ruang terbuka,” ungkap fungsionaris PDIP, Esti Wijayanti yang juga pendukung Jokowi-JK di hadapan salah satu perwakilan mahasiswa kemarin.

Esti yang kebetulan berada di Wisma Kagama sengaja mendatangi aksi mahasiswa untuk memprotes aksi karena dinilai melanggar dan dikhawatirkan memprovokasi kubu Jokowi. Sejumlah mahasiswa sempat dikejar oleh pendukung Jokowi tetapi kemudian diamankan oleh aparat Polsek Bulaksumur.

Advertisement

Terkait acara yang digelar di Wisma Kagama, Esti menilai bukan termasuk kampanye karena termasuk rapat tertutup.

“Kami tertutup dan ada surat pemberitahuan ke aparat terkait. Kami tidak kampanye terbuka,” tegas Esti.

Atas kejadian di Bundaran UGM, kubu Jokowi-JK melaporkan kubu Prabowo-Hatta ke Bawaslu DIY karena dinilai melanggar kampanye terbuka di luar jadwal di kawasan Bunderan UGM tersebut.

Advertisement

Anggota Panwaslu Sleman Divisi Pengawasan, Karim Mustofa hadir terlebih dahulu di lokasi dan diminta segera membubarkan massa oleh kubu Jokowi yang mulai berdatangan ke lokasi.

“Karena tidak ada koordinasi maka, kegiatan ini kami bubarkan,” ungkapnya di tengah-tengah massa.

Sementara Ketua Panwaslu Sleman, Sutoto Jatmiko yang hadir terakhir menyatakan tidak ada pemberitahuan maupun koordinasi terkait aksi mahasiswa tersebut. Selain itu, aksi dinilai melanggar karena bukan waktu kampanye.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif