KAIRO–Pemilu presiden (Pilpres) pertama Mesir sejak Presiden Hosni Mubarak digulingkan tahun lalu, akan digelar akhir Mei mendatang, lapor surat kabar Al-Ahram, Rabu (15/2), mengutip seorang menteri Mesir.
Keputusan mempercepat pemilu ini diambil penguasa militer Mesir akibat desakan dari berbagai protes jalanan dan tuntutan masyarakat luas, agar transfer kekuasaan kepada sipil segera dilakukan. Sebelumnya, Dewan Militer menetapkan batas waktu transfer kekuasaan pada akhir Juni.
Awal bulan ini, para pejabat mengatakan, pencalonan kandidat presiden paling akhir diterima pada 10 Maret.
Menteri Urusan Parlemen dan Pembangunan Daerah, Mohamed Attia, kepada Al-Ahram mengatakan, para kandidat presiden mempunyai waktu tiga pekan untuk mencalonkan diri dan 45 hari kampanye.
Meskipun begitu, sejumlah bakal calon telah mulai berkampanye secara tidak resmi. Berdasarkan aturan baru yang disetujui dalam referendum tahun lalu, masa jabatan presiden Mesir mendatang dibatasi menjadi hanya empat tahun dan dengan maksimal dua kali periode.
JIBI/SOLOPOS/Niken Ari Purwanti