SBY-Prabowo telah bertemu akhir pekan lalu. Namun, Ketum PAN Zulkifli Hasan menilai Pilpres 2019 masih jauh.
Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku partainya belum berpikir dengan partai mana akan berkoalisi di Pilpres 2019. Menurutnya, pemilu masih lama, dua tahun lagi.
Pernyataan itu disampaikannya menanggapi pertemuan antara Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan itu mengembuskan spekulasi koalisi yang terjadi antara kedua partai tersebut untuk menghadapi Pilpres 2009.
“Belanda masih jauh, Dik! Sekarang saudara-saudara, rakyat kita, lagi sulit. Kita dukung pemerintah agar program-programnya berhasil. Bagaimana harga sembako murah, bagaimana orang nganggur bisa bekerja, bagaimana rakyat kita bisa sejahtera. Itu yang sangat penting,” kata Ketua MPR itu, Minggu (30/7/2017).
Zulkifli menilai, belum saatnya berbicara koalisi, karena Pilpres 2019 sendiri masih sangat jauh. Justru dalam situasi ekonomi seperti sekarang akan membuat masyarakat marah, jika terlalu banyak bicara politik.
“Masa hari gini kok bicara 2019, nanti rakyat marah. Sekarang kita berjuang sunguh-sunguh agar lebih baik kehidupannya,” katanya.
Zulkifli menilai, pertemuan SBY dengan Prabowo sebagai sesuatu yang positif untuk mempererat tali silaturahim. Dengan pertemuan itu, ujarnya, segala perbedaan sikap akan tercairkan selain akan membuat suasana sejuk di masyarakat. PAN sendiri mengaku akan mendukung pemerintahan menjalankan program-programnya.