News
Selasa, 17 Desember 2013 - 04:30 WIB

PILPRES 2014 : Survei Internal PDIP Kukuhkan Mega-Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi).(JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, JAKARTA — PDI Perjuangan (PDIP) diam-diam menggelar survei internal capres untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Hasilnya, pasangan Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi) meraup 60 persen suara. Di bawah duet ini ada pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Sumber internal PDIP menyebutkan Megawati-Jokowi memang sedang digodok PDIP sebagai salah satu opsi untuk dimajukan sebagai capres-cawapres di Pilpres 2014. Bahkan, opsi itu untuk saat ini adalah yang utama.

Advertisement

“Toh survei [terbaru] kami se-Indonesia dengan sampel 2.650 Mega-Jokowi dipilih 60 persen. Berikutnya Prabowo-Hatta 30 persen sekian. Sisanya yang lain,” kata sumber Detikcom, Senin (16/12/2013).

Apa alasan PDIP masih ingin mencapreskan Megawati dan menjadikan Jokowi hanya sebagai cawapres? “Karena pertama pengalaman Bu Mega sebagai ketua umum dan pengalaman sebagai presiden, dalam situasi bangsa kayak gini kita perlu [capres] berpengalaman seperti itu, jadi wacana-wacana itu muncul,” kata Bendahara PDIP Olly Dondokambay di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Menurut Olly, duet Megawati-Jokowi itu hanya salah satu wacana. PDIP lagi-lagi mengembalikan keputusan itu kepada Megawati sebagai ketua umum yang memiliki hak prerogatif. “Namanya keinginan orang-orang, semua tergantung Bu Mega, dia punya pengalaman sudah jago [mengambil keputusan],” ujarnya. Saat ditanya apakah tidak takut kalah lagi jika Megawati sebagai capres seperti Pemilu 2009, Olly kembali menegaskan keputusan Megawati pasti tepat.

Advertisement

“Kami tidak lihat hal itu, pengalaman beliau memimpin partai selama 20 tahun, sebagai wapres dan capres dia sudah lihat kancah politik,” ucapnya. Lalu bagaimana dengan keinginan sebagian kader bahwa Jokowi harus menjadi capres? “Wacana kader [capreskan Jokowi] Bu Mega sadar itu, dan untuk hal itu semua diserahkan kepada bu Mega,” ucap ketua komisi XI itu.

Berbeda dengan Olly, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo tak mau bicara banyak soal survei internal yang dilakukan partainya.  Dengan jawaban diplomatis, Tjahjo hanya menyatakan pihaknya belum membahas apa-apa soal capres.

Tjahjo menegaskan pencapresan akan dilakukan setelah mengetahui hasil pemilu legislatif tahun depan. “Belum ada pembahasan dan keputusan apa-apa soal capres dan cawapres. Belum ada keputusan atau pembahasan, menunggu April saja,” ujar Tjahjo kepada merdeka.com, Senin.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif