Solopos.com, JAKARTA— Kubu PDIP mengklaim bahwa Menteri BUMN Dahlan Iskan telah mengubah haluan dengan mendukung Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli, daripada mengikuti keputusan Partai Demokrat untuk tidak mendukung kedua pasangan kandidat. (Baca Juga: Ini Penjelasan Jubir Dahlan Iskan)
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai keputusan Dahlan Iskan tersebut lantaran sifat Dahlan yang ambisius karena menginginkan jabatan.
“Saya enggak kaget. Dari konvensi sudah terlihat dia (Dahlan) terlalu ambisius dan memaksakan kehendak. Kader yang pindah dukungan jadi tim sukses, pasti karena inginkan jabatan,” katanya saat dihubungi JIBI/Bisnis, Minggu (25/5/2014).
Menurutnya, instruksi Ketua Partai Demokrat Umum Susilo Bambang Yudhoyono sudah jelas bahwa sampai sekarang keputusan partai Demokrat tidak memihak, dan jika ada yang melanggar lebih baik sekalian mengundurkan diri dari partai.
“Ada kader yang melanggar mungkin karena IQ nya jongkok atau terlalu ambisius. Pak SBY sudah mengingatkan kepada seluruh kader kalo punya hati dan rasa malu, kalau tidak ya lebih baik keluar sekalian,”tuturnya.
Dia mengatakan seluruh kader yang melanggar keputusan hasil Rapimnas Demokrat akan menanggung konsekuensinya.
“Tentu saja akan dicatat. Selain itu mereka akan mendapatkan sanksi sosial dari partai,”katanya.
Dahlan Iskan dan Anies Baswedan merupakan peserta konvensi Partai Demokrat yang tidak mengikuti keputusan resmi Partai Demokrat untuk netral. Namun, karena Anies bukan kader Demokrat maka hal tersebut tidak dipermasalahkan oleh partai berlambang mercy ini.