News
Kamis, 27 Maret 2014 - 23:00 WIB

PILPRES 2014 : Purnawirawan Dukung Prabowo, Jokowi Tak Gentar

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi-Prabowo (news.liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mendapat dukungan 300 purnawirawan TNI maju sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Capres PDI Perjuangan Joko Widodo menyatakan tak gentar. Ia mengaku tak merasa tersaingi.

Seperti diberitakan Solopos.com, ratusan purnawirawan mendeklarasikan dukungan mereka bagi Prabowo Subianto sebagai presiden. Letjen TNI (Pur) Yunus Yosfiah mengatakan dukungan diberikan karena mereka yakin Prabowo merupakan sosok pemimpin yang tegas dan mampu membawa perubahan bagi Indonesia.

Advertisement

Menanggapi fenomena baru itu, Jokowi mengaku tak merasa tersaingi dengan adanya dukungan ratusan purnawirawan TNI kepada Prabowo. “Enggak,” jawab Jokowi singkat kala ditanyai wartawan yang menemuinya di Balai Kota Jakarta.

Jokowi pun tak berencana mengumpulkan purnawirawan TNI pendukungnya. Meskipun sejumlah jenderal seperti Jenderal (Pur) Luhut Panjaitan telah memberi sinyal mendukung pencalonannya sebagai presiden. “Enggak. Saya enggak mau menanggapi yang itu,” kata Jokowi sembari tersenyum.

Soal pasangan cawapres dalam mengarungi kompetisi Pilpres 2014, 9 Juli 2014 mendatang, Jokowi menjawab dengan canda kala ditanya kesediaannya dipasangkan dengan Jusuf Kalla (JK). Mantan Wali Kota Solo ini mula-mula menunjukkan nada serius bersedia dipasangkan dengan JK. Namun akhir jawabannya justru memecah tawa.

Advertisement

“Bukan masalah mau atau enggak mau, [Jokowi] ya harus sama JK. Soalnya kalau enggak sama JK jadinya Oowi dong,” katanya kepada wartawan seusai blusukan di kawasan Waduk Pluit Jakarta Utara, Kamis.

Dengan alasan itu, otomatis Jokowi tidak bisa menolak “JK”, pasalnya susunan namanya harus ada huruf “J” dan “K”. Memang pria Solo tersebut kerap menyelipkan candaan ketika wawancara dengan pewarta.

Ketika diminta serius berbicara tentang cawapresnya nanti, Jokowi mengaku belum memutuskan seorang pun. Keputusan tidak bisa sembarangan karena mempertimbangkan faktor mendongkrak elektabilitas dan sesuai harapan publik.

Advertisement

Dari berbagai macam survei, elektabilitas Jokowi berfluktuasi sehingga sempat turun dan naik lagi. Deklarasi pencapresan yang berlangsung di rumah Si Pitung 14 Maret 2014 mampu mendongkrak elektabilitasnya. “Survei elektabilitas saya sempat turun tapi melonjak lagi setelah deklarasi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif