News
Rabu, 4 Juni 2014 - 17:01 WIB

PILPRES 2014 : Prabowo-Hatta Tak Khawatir Citra Negatif FPI

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua FPI Habib Rizieq Shihab (kedua dari kanan) seusai menyampaikan ceramah pada acara halalbihalal dan peringatan HUT Ke-68 RI di Masjid Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Solopos.com, JAKARTA — Pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tidak mempermasalahkan citra negatif yang melekat pada organisasi kemasyarakatan Islam Front Pembela Islam (FPI) yang memberikan dukungan untuk mereka.

Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon, mengatakan pihaknya selalu membuka diri terhadap dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk dari ormas FPI.

Advertisement

“Kita tidak berbicara track record, ini bicara tentang pilpres. Kalau track record dicari-cari bisa. Jadi kita berterimakasih dengan dukungan mana pun,” kata Fadli di Posko Pemenangan Rumah Polonia, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, sempat mengatakan bahwa dirinya akan keluar jika pasangan Prabowo-Hatta merangkul FPI.

Ia pun bersikukuh bahwa Prabowo sama sekali tidak ada niatan untuk merangkul FPI. FPI sendiri melalui Forum Ormas Bersatu telah mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Hatta pada tanggal 31 Mei lalu. Selain FPI, Forum Ormas Bersatu diisi oleh Pemuda Pancasila dan sejumlah forum Betawi.

Advertisement

Terkait hal tersebut, Fadli mengatakan bahwa perbedaan pendapat di internal tim pemenangan adalah hal biasa. Namun pada intinya dia menegaskan bahwa Prabowo-Hatta siap menerima dukungan dari manapun.

“Termasuk dukungan dari FPI, MUI, dari PGI kita harus terima. FPI kan salah satu organisasi. Kita ada ribuan organisasi manapun, tiap hari kami terima,” tegasnya.

Menurut Fadli, dukungan dari elemen masyarakat sangat mendukung proses pemenangan dan kampanye Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 nanti. “Satu suara itu bermakna. Kita kan ada pendapat pribadi, ada yang pedapat tim. Perbedaan pendapat biasa saja,” tutupnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif