News
Minggu, 1 Juni 2014 - 15:45 WIB

PILPRES 2014 : Pengamat: Salami Jokowi, 1-0 bagi Prabowo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Jokowi-Prabowo (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Pengundian nomor urut capres-cawapres peserta Pilpres 2014 sudah selesai. Meski hanya pengundian nomor, momen ini tak dilewatkan oleh Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta untuk menampilkan pesan melalui simbol-simbol kepada publik.

Pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, tampil simpatik dengan menyalami rivalnya, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, dan beberapa politisi dari koalisi PDIP. Dia juga menyebut beberapa nama sebagai tanda hormat dalam awal sambutannya.

Advertisement

“Salam hormat pada teman-teman partai koalisi merah putih, pada ibu Megawati. Yang saya hormati, pasangan capres nomor 2 Pak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla,” kata Prabowo di Kantor KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014), seperti dikutip Detik.

Saat giliran Jokowi menyampaikan sambutannya, ia hanya menyebutkan pihak KPU sebagai penyelenggara pemilu. Dia tak menyebut partai koalisi atau nama para petinggi partai koalisinya.

Pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebut aksi Prabowo dalam hal ini lebih baik daripada Jokowi. “Prabowo merangkul Jokowi, dalam hal ini 1-0 untuk Prabowo,” ujarnya dalam sebuah wawancara di Metro TV, Minggu.

Advertisement

Namun Burhanuddin menilai aksi panggung Jokowi lebih baik karena lebih menarik. Jokowi menyebut nomor 2 adalah harmoni dan keseimbangan. Dia mengibaratkan keseimbangan antara capres dan cawapres sebagai mata dan telinga kanan-kiri.

“Dia [Jokowi] menampilkan penguasaan panggung yang bagus. Sedangkan Prabowo kurang jenaka, dengan pidato yang saya kira khas pejabat meskipun pendukungnya memenuhi ruangan dengan yel-yel,” kata Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, ini adalah cara yang dipakai Prabowo dan Jokowi untuk menyampaikan pesan dengan memanfaatkan momen yang singkat itu. Para calon bukan hanya bermain retorika, tetapi juga dengan gestur, gaya tubuh, dan cara bicara.

Advertisement

“Yang diperankan juga soal gestur, unsur yang saya sebut dengan vokalika, menggunakan intonasi suara. Kalau ingin melihat sosok pemimpin tegas ini dia, kalau ingin melihat pemimpin yang mumpuni harus pilih yang mana.”

Yang menarik, Jokowi juga menampilkan cara berbicara ala santri, lengkap dengan salam dan mukadimah yang khas. “Ini untuk menetralisir anggapan miring tentang dirinya. Hal ini penting, tapi jangan berlebihan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif