News
Sabtu, 17 Mei 2014 - 20:30 WIB

PILPRES 2014 : Pengamat: Dahlan Iskan Dizalimi!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dahlan Iskan (JIBI/Solopos/Antara/Teresia May)

Solopos.com, JAKARTA – Jika Rapimnas Partai Golkar dan Demokrat yang akan berlangsung Minggu (18/5/2014) memutuskan pasangan Aburizal Bakrie-Pramono Edhie untuk maju ke Pilpres 2014, maka Dahlan Iskan selaku pemenang konvensi Partai Demokrat menjadi pihak yang terzalimi.

Hal tersebut disampaikan Direktur Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salehudin. Menurutnya, ada permainan politik yang kotor di kubu Demokrat.
“Menurut saya, Dahlan ini sudah dizalimi. Dia sudah ditipu mentah-mentah oleh Demokrat. Ini jelas permainan politik yang kotor,” katanya saat dihubungi Bisnis, Sabtu (17/5/2014).
Dia menjelaskan bahwa konvensi partai Demokrat bertujuan untuk mengusung calon presiden dari internal partai. Namun, perolehan suara Demokrat tidak melampaui ambang batas 20%, sehingga harus berkoalisi. Sebagai pemenang konvensi dengan suara yang telak, seharusnya Dahlan dimajukan sebagai pilihan pertama menjadi cawapres, bukan pihak lain.
“Dalam hal koalisi yang dibangun tidak memungkinkan bagi pemenang konvensi, maka seharusnya ia dimajukan menjadi cawapres. Begitu yang benar,” tuturnya.
Said menambahkan seharusnya Partai Demokrat memperjuangkan Dahlan Iskan diusung dalam koalisi. “Dalam hal ini, Demokrat harus mengupayakan semaksimal mungkin pemenang konvensi untuk diusung sebagai capres atau cawapres sebagai bentuk pertanggungjawaban Demokrat terhadap pemenang konvensi yang sudah berjuang habis-habisan mengikuti proses konvensi sejak tahun lalu,”terangnya.
Menurutnya, jika yang diusung sebagai cawapres bukanlah pemenang konvensi, maka Demokrat seharusnya menjelaskan ketentuan itu dari awal. Begitupun dengan latar belakang Pramono Edhie yang merupakan orang militer sebagai salah satu alasan menyingkirkan Dahlan.
Jika memang diinginkan syarat demkian, mestinya ketentuan militer diprioritaskan dan juga dijelaskan pada permulaan konvensi. “Faktanya, semua ketentuan itu tidak pernah dijelaskan dan dibuat dalam aturan konvensi,” ujarnya.
Maka, dia menyarankan Dahlan Iskan untuk mengambil langkah tegas sebagai upaya dirinya yang terzalimi. “Saya kira Dahlan bisa mengambil langkah untuk menggugat SBY ke pengadilan. Bila perlu dia keluar saja dari Demokrat,” tuturnya.
Meskipun rumor pasangan ini dipertentangkan banyak pihak, kesepakatan koalisi sendiri baru akan ditentukan besok dalam rapimnas di kedua partai.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif