News
Senin, 12 Mei 2014 - 08:45 WIB

PILPRES 2014 : Ini Dia Skenario Capres-Cawapres

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat spanduk aksi mencari capres dan cawapres di car free day (CFD) Jl. Slamet Riiyadi, Solo, Minggu (27/4/2014). Aksi tersebut mengajak warga untuk berdoa agar mendapatkan capres dan cawapres amanah pada Pemilu Presiden 9 Juli. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Solopos.com, JAKARTA – Hasil rekapitulasi nasional Pemilu Legislatif 2014 resmi diumumkan Jumat lalu (9/5/2014). Dari hasil tersebut, partai politik gencar mencari koalisi yang tepat tuntuk pemilu presiden yang pendaftaranya dibuka pada 18-20 Mei mendatang.

Melihat peta dan arah koalisi saat ini, Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto mengumumkan beberapa skenario yang mungkin terjadi diluar koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Nasional Demokrasi (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Advertisement

“Ada peluang bahwa ARB yang sebelumnya sudah menyatakan menjadi nomor dua pun tak apa-apa, berubah karena gerakan partai politik kini sudah sangat cepat dan intens, “ujar Heri dalam Diskusi Politik Pasca Real Count, Jakarta, (11/5/2014).

Skenario pertama, antara Gerindra dan Golkar. Jika Golkar menyodorkan kader lain selain ARB kepada Prabowo Subianto, maka kemungkinan besar Gerindra akan menerima kader tersebut. Namun, jika Golkar tetap menyodorkan ARB sebagai Cawapres Prabowo, kemungkinan besar Gerindra akan menarik diri dari Golkar.

PAN-PKS Mundur Koalisi
Adapun jika skenario Golkar memberikan Cawapres kepada Prabowo ini terjadi, maka Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mundur untuk mendukung Gerindra. Kemungkinan, kedua partai  membentuk peluang munculnya poros baru bersama Demokrat.

Advertisement

Sebab, perolehan suara Demokrat yang tidak berbeda jauh dengan Gerindra, membuatnya lebih percaya diri untuk mengusung Capres sendiri. Pasangan Capres yang kemungkinan diusung dari tiga koalisi partai tengah ini kemungkinan adalah Hatta Radjasa-Pramono Edhie atau Dahlan Iskan-Hatta Radjasa.

Terakhir, jika Golkar batal berkoalisi dengan Gerindra, maka PAN dan PKS akan mendampingi Gerindra. Kans terbesar yang akan diajukan dari pasangan koalisi ini adalah Prabowo- Hatta. Sebelumnya, PAN telah mengonfirmasi untuk berkoalisi dengan Gerindra, meskipun keputusan resmi baru akan diambil pada Rakernas PAN yang berlangsung pada 14 Mei mendatang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif