SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul Budi Utama usai mencoblos di TPS 12, Simo I, Genjahan, Ponjong, Rabu (9/7/2014). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Lantaran tak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul Budi Utama harus menyerahkan foto copy KTP pada KPPS TPS 12, Simo I, Genjahan, Ponjong, Rabu (9/7/2014).
Budi Utama mengaku heran ketika dia tidak terdaftar dalam DPT. Ia mengaku sudah mengurus persoalan tersebut sejak Pemilu Legislatif lalu. Namun rupanya dia masih belum masuk DPT.
“Lucu to? Ketua DPRD tapi tidak masuk DPT. Saya juga tidak tahu kenapa tidak masuk DPT,” ujar dia di TPS 12, Simo I.
Budi menambahkan sebelum berangkat ke TPS, ia terlebih dahulu memfotocopy KTP-nya. Ia kemudian menyerahkan kepada KPPS agar bisa memilih. Budi Utama tak langsung bisa memilih karena menurut KPPS, warga yang memakai KTP menyoblos pada siang hari.
“Tapi sebelumnya saya sudah koordinasi dengan KPPS, katanya tidak apa-apa menyoblos pagi karena siangnya saya harus keliling ke TPS untuk melihat perkembangan,” tutur dia.
Usai menunggu sekitar 20 menit, Budi Utama diperbolehkan menyoblos. Setelah menerima surat suara, Budi Utama menuju bilik nomor dua. “Saya pilih bilik nomor dua agar tidak lupa,” ungkap Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK ini.
Salah satu KPPS Rohmadi Triyanto membenarkan jika Budi Utama tak masuk DPT. Menurutnya ketika pemutakhiran data pemilih, PPS tak bisa menemui Budi Utama. “Beliau itu sibuk sekali sehingga susah ditemui,” imbuh dia.
Mengenai waktu penyoblosan Budi Utama, Rohmadi mengaku pihak KPPS telah berkonsultasi dengan PPS. “Dari hasil konsultasi ternyata boleh menyoblos pagi karena beliau mau keliling juga,” ujar dia.