News
Senin, 29 September 2014 - 06:41 WIB

PILKADA LANGSUNG BERAKHIR : SBY Pulang ke Jakarta Malam Ini, Sebelumnya Dapat Gelar Doktor HC

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengenakan topeng Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menggelar aksi di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (28/9/2014). Aksi tersebut merupakan kritik terhadap SBY serta keputusan walk out Partai Demokrat pada rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada. (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KYOTO — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan menerima gelar doktor honoris causa (HC) dari Universitas Ritsumeikan, Kyoto, Jepang, Senin (29/9/2014) pagi. Presiden baru akan berangkat kembali ke Jakarta malam ini.

Dalam acara yang akan berlangsung di Kampus Suzaku, Universitas Ritsumeikan, tersebut, Presiden akan menerima gelar doktor honoris causa dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh rektor perguruan tinggi itu, Prof Kiyofumi Kawaguchi. Presiden kemudian akan menyampaikan pidato akademik terkait penganugerahan gelar tersebut.

Advertisement

Selain Ibu Negara Ani Yudhoyono, dijadwalkan mendampingi Presiden antara lain Duta Besar RI untuk Jepang, Yuzron Ihza Mahendra; Menko Polhukam, Djoko Suyanto; Menko Perekonomian, Chairul Tanjung; Menteri Perdagangan, M. Luthfi; Mensesneg, Sudi Silalahi.

Sementara dari Jepang yang akan turut mendampingi adalah Ketua Asosiasi Indonesia-Jepang (Japinda), Yasuo Fukuda, dan Presiden National Graduate Institute (GRIPS), Prof. Takashi Shiraishi.

Selain itu selama kunjungan kerja di Kyoto selama satu hari, Presiden SBY juga akan menghadiri pertemuan dengan kelompok pengusaha Japinda dan Kankeiren (Federasi Bisnis Kansai). Presiden dan Ibu Negara beserta rombongan dijadwalkan terbang menuju Jakarta pada Senin malam waktu Kyoto.

Advertisement

Di Jakarta, SBY sudah ditunggu polemik yang menyangkut masa depan demokrasi Indonesia, yaitu UU Pilkada yang pekan lalu telah dibahas oleh DPR. UU yang memuat sistem pilkada lewat DPRD dan menggusur pilkada langsung tersebut telah membuat SBY dan Partai Demokrat dikecam masyarakat Indonesia. SBY masih punya peluang untuk membatalkan UU Pilkada, yaitu dengan menolak menandatangani UU tersebut. Mungkinkah?

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif