News
Jumat, 26 September 2014 - 13:15 WIB

PILKADA LANGSUNG BERAKHIR : “Mereka Lupa Nyawa Mahasiswa, Aktifis, Rakyat yang Mati untuk Perjuangkan Demokrasi”

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Solopos.com, JAKARTA – Mantan Anggota DPRD DKI Jakarta, Wanda Hamidah mengaku kecewa dengan keputusan DPR mengesahkan Pilkada lewat DPRD. Dia menyebut mereka telah melupakan perjuangan rakyat untuk membangung demokrasi.

“Duh.. mereka lupakan nyawa mahasiswa, aktifis, rakyat yg mati tuk perjuangkan demokrasi..” kata Wanda Hamidah dalam akun twitternya, @wanda_hamidah seperti dikutip Solopos.com, Jumat (26/9/2014).

Advertisement

(Baca: Demokrat Yakin PDIP Dukung 10 Syarat Pilkada Langsung)

Wanda juga mengecam partai-partai yang telah mendukung Pilkada lewat DPRD. Dia bahkan menyebut partai-partai pendukung adalah pengkhianat rakyat.

“Partai2 Pembunuh Demokrasi! Upaya apapun & siapapun yg memberanguskan demokrasi.. LAWAN!!,” katanya. “Oligarki politik.. kekuasaan mengatasnamakan rakyat melalui parpol ditangan 1/2 orang harus dilawan!”

Advertisement

Dalam kicauannya Wanda mengaku malu dengan SBY yang disebutnya telah mewariskan oligarki politik.

“Wakil rakyat yg dipilih scr transaksional, memilih kepala daerah scr transaksional = KEMISKINAN + KEMATIAN RAKYAT” geramnya.

Diberitakan sebelumnya, Rapat paripurna DPR RI akhirnya menyetujui RUU Pilkada dengan opsi pilkada dikembalikan pada DPRD setelah diputuskan melalui mekanisme voting di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat dinihari. Voting ini diwarnai manuver Fraksi Partai Demokrat yang melakukan aksi walkout. (Baca: Ruhut Sitompul: Demokrat Dukung Pilkada Langsung).

Advertisement

Dalam sidang paripurna DPR yang berlangsung hingga Jumat dini hari, Fraksi Partai Demokrat akhirnya menyatakan sebagai pihak netral, atau tidak ikut memilih salah satu opsi mekanisme pilkada yakni langsung oleh rakyat atau melalui DPRD.

Total jumlah suara yang memilih opsi pertama (Pilkada langsung oleh rakyat) sebanyak 135 orang anggota DPR. Sementara itu, yang memilih opsi II (Pilkada lewat DPRD) sebanyak 226 orang anggota DPR. Abstain 0 (nol). “Rapat ParipurnaRI memutuskan untuk substansi ini adalah Pilkada lewat DPRD,” ujar Priyo, Jumat (26/9/2014).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif