News
Senin, 10 Oktober 2016 - 15:25 WIB

PILKADA JAKARTA : Satu Per Satu Kader Golkar Tinggalkan Ahok

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ahok saat menghadiri perayaan 1 juta KTP di Kantor Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, Minggu (19/6/2016). (Istimewa/@temanahok)

Pilkada Jakarta masih panas. Buntut kontroversi pernyataan yang menyinggung kitab suci, kader Golkar mulai meninggalkan Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Departemen bidang Energi dan Energi Terbarukan DPP Partai Golkar, Dedy Ariato, menarik dukungannya kepada pasangan calon petahana di Pilkada Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Dia menjadi kader Golkar kedua yang menolak mendukung Ahok.

Advertisement

Adanya perbedaan keyakinan menjadi alasan utama dirinya menarik dukungan dari pasangan calon Gubenur petahana Ahok dan Djarot. Dengan keputusannya itu, Dedy mengaku tak masalah dengan segala konsekuensi yang diberikan oleh partainya seperti pencabutan jabatannya di DPP atau bahkan dipecat dari partai.

“Saya siap mendapat sanksi apapun,” ujar Dedy saat dimintai konfirmasi oleh Bisnis/JIBI, Senin (10/10/2016). Sebelum Dedy, salah satu politikus Golkar yakni Ahmad Doli Kurnia juga meminta agar partai berlambang beringin itu mencabut dukungannya kepada pasangan Ahok-Djarot. Baca juga: Diperingatkan MUI, Ahok Minta Maaf Soal Surat Al Maidah 51.

Doli menilai, pernyataan Ahok yang mengutip Alquran sudah mengundang orang banyak untuk melewati batas sabarnya. Arogansi dan tabiat kasar Ahok, kata Doli, semakin menunjukkan sikap yang jauh dari upaya membangun masyarakat Indonesia yang beradab, toleran, dan cinta damai. Baca juga: Tak Cuma Tentang “Surat Al Maidah 51”, Ini Isi Peringatan MUI Kepada Ahok.

Advertisement

Sikapnya dinilai tidak saja selalu mengundang amarah, merusak kedamaian, dan menyakitkan manusia, namun sudah sampai pada menyerang bahkan menistakan agama Islam.

“Ini bukan lagi sekadar soal Pilgub DKI semata. Ini sudah masuk pada urusan menyerang keyakinan banyak orang dan merendahkan agama tertentu di luar agamanya,” kata Doli melalui keterangan tertulisnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif