News
Minggu, 30 Oktober 2016 - 21:00 WIB

PILKADA JAKARTA : Sandiaga Uno Targetkan Buka 800.000 Lapangan Kerja Baru

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anies Baswedan bersama istri dan Sandiaga Uno bersama istri mengakat tangan saat deklarasi pencalonan di rumah orang tua Prabowo, Jl. Kertanegara, Jakarta, Jumat (23/9/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Memulai kampanye di Pilkada Jakarta, Sandiaga Uno menargetkan membuka 800.000 lapangan kerja baru di DKI.

Solopos.com, JAKARTA — Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan 200.000 pelaku usaha baru di Ibu Kota jika terpilih. Menurutnya pelaku usaha baru secara otomatis juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian dia berharap dapat mengurangi satu permasalahan utama di Jakarta, yakni masalah kurangnya lapangan pekerjaan.

Advertisement

“Rakyat jakarta itu ingin, selain macet dan banjir, skala prioritas pertama itu lapangan pekerjaan,” kata Sandiaga kepada Bisnis di Pos Pemenangan Melawai, Jakarta, Senin (24/10/2016).

Sandiaga menjelaskan bahwa dia tidak memiliki diferensiasi dalam menjawab tantangan menyelesaikan macet dan banjir di Jakarta. Program-program yang ada saat ini seharusnya sudah dapat menjawab tantangan itu jika dijalankan dengan baik.

Berdasarkan hasil focus group discussion (FGD) tim internalnya, dia memutuskan menjawab tantangan lapangan pekerjaan di Ibu Kota. Berbekal pengalamannya di dunia usaha selama lebih kurang 20 tahun, dia yakin dapat memberikan minimal 800.000 lapangan pekerjaan baru. Sebab menurutnya, jika berhasil menciptakan 200.000 pelaku usaha baru, setiap pelaku usaha mempekerjakan minimal empat orang.

Advertisement

Mantan Direksi PT Adaro Indonesia itu hendak mencapai target tersebut dengan membuat program satu kewirausahaan di setiap kecamatan. Nantinya, akan dipetakan peluang-peluang usaha di setiap wilayah, seperti dalam bidang kuliner, pariwisata, dan teknologi digital. “Kami akan giring UMKM, anak muda untuk diberikan pelatihan-pelatihan yang bisa membidik peluang-peluang usaha,” ujarnya.

Sandi memastikan peserta pelatihan akan memperoleh akses permodalan. Selain itu pelatihan juga akan diisi oleh para pelaku usaha dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan para pelaku usaha terkait.

Dia akan membuka beberapa saluran pendanaan untuk mempermudah akses modal, yakni dari sektor KUR (Kredit Usaha Rakyat), lembaga keuangan nonbank, dan koperasi. “Koperasi ini banyak disingkirkan tp ternyata paling pas untuk membangun kebersamaan dalam ekonomi.”

Advertisement

Dengan program itu, Sandi yakin juga sekaligus menjawab masalah ketimpangan di DKI. Selama ini menurutnya ketimpangan terjadi karena kebijakan yang terlau berpihak pada kelas menengah atas. Berdasarkan data yang dia miliki, 60% warga Jakarta masih dalam kategori tertinggal, sementara 40% sudah bisa dikategorikan maju dan berkembang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif