News
Kamis, 22 September 2016 - 17:25 WIB

PILKADA JAKARTA : Boy Sadikin Mundur karena Ahok, Megawati Belum Bersikap

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutan pada acara ramah tamah Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Rabu (8/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Boy Sadikin mundur dari PDIP menjelang Pilkada Jakarta karena Ahok. Namun Megawati belum bersikap.

Solopos.com, JAKARTA — Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengungkapkan partainya belum mengabulkan keinginan Boy Bernadi Sadikin untuk mundur sebagai kader PDIP. Eva mengungkapkan meski telah berkirim surat ke ketua umum Megawati Soekarnoputri, namun Boy belum resmi mundur dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Advertisement

“Ada mekanisme organisasi, tunggu hasil rapat DPP. Biasanya, DPP akan merapatkan surat tersebut dan mendengarkan penjelasan mas Boy,” ujar Eva kepada Bisnis/JIBI, Kamis (22/9/2016).

Eva menambahkan pengajuan pengunduran diri ini adalah yang kedua kalinya setelah sebelumnya PDI Perjuangan menahan Boy untuk mundur.
“Ini kali kedua mas Boy minta mundur, yang kemarin ditahan tapi ditunjuk Plt Bambang DH. Jadi, sepatutnya tunggu rapat DPP saja,” ujar Eva.

Dalam surat Boy kepada Megawati, disebutkan bahwa putra Ali Sadikin itu mundur dari partai berlambang banteng itu karena aspirasinya terkait calon Gubernur DKI Jakarta berbeda dengan kehendak dan keputusan partai. “Perbedaan tersebut pada hemat saya akan berakibat negatif pada keutuhan dan soliditas PDIP dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017,” ujar Boy dalam suratnya.

Advertisement

Selain tak ingin menjadi beban partai, Boy mengungkapkan dirinya ingin bebas menyalurkan aspirasi pribadi tanpa harus mengikuti kehendak partai.

Adapun Boy adalah kader PDIP yang sebelumnya dengan tegas menolak partainya memberikan dukungan kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama. Dalam berbagai kesempatan, dia berharap PDIP akan mengusung kader sendiri atau siapapun asal bukan Ahok.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif