News
Jumat, 22 September 2017 - 18:30 WIB

PILKADA JABAR : Bantah Surat Dukungan, Golkar Akui Elektabilitas Ridwan Kamil Tertinggi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ridwan Kamil (Twitter.com)

Golkar mengakui elektabilitas Ridwan Kamil tertinggi untuk kontestasi Pilkada Jabar.

Solopos.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengakui elektabilitas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ini yang paling tinggi untuk dicalonkan sebagai orang nomor satu di Jawa Barat.

Advertisement

Idrus mengatakan bahwa partainya belum menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur menjeang Pilkada Jabar 2018. Namun, dia memastikan partainya berhasrat memenangkan pemilu kepala daerah di provinsi tersebut.

Saat ini, kata dia, di Jawa Barat ada tiga nama kuat untuk menempati posisi Gubernur. Di bawah Ridwan Kamil, ada Deddy Mizwar yang diusung PKS dan Dedi Mulyadi yang merupakan kader Golkar sendiri dan saat ini menjabat Bupati Purwakarta.

“Tiga besar ini Pak Ridwan Kamil masih tertinggi. Partai Golkar ingin menang, oleh karena itu dalam pertimbangannya akan kombinasi antara elektabilitas dan kader. Ujungnya ke sana,” ujarnya di kantor DPP Partai Golkar, Jumat (22/9/2017).

Advertisement

Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan opsi simulasi dengan mencoba memasangkan masing-masing calon. Namun secara internal partai belum menemui kata sepakat. Baca juga: Beredar Surat Dukungan Golkar untuk Ridwan Kamil, Ternyata Bodong.

Saat ini, kata dia, dalam internal partai masih banyak wacana dan pendapat terkait siapa calon yang tepat untuk menempati posisi Jawa Barat 1.

Nantinya, setelah tim pilkada pusat melakukan musyawarah dan ditetapkan ketua umum maka saat itu seluruh kader Partai Golkar wajib mengamankan kebijakan untuk memenangkan pasangan calon di daerah yang sudah ditetapkan..

Advertisement

“Yang menetapkan itu tim DPP yaitu tim pilkada pusat. Penetapannya dilihat dari proyeksi kemenangan, jaringan sosial calon bersangkutan, elektabilitas, rekam jejak hingga yang bersangutan punya masalah hukum atau tidak,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif