News
Selasa, 7 Agustus 2012 - 16:19 WIB

PILKADA DKI: Tim Foke-Nara Bantah Diuntungkan Ceramah Kontroversial Rhoma Irama

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi konser Rhoma Irama (tanggapnews.com)

Ilustrasi (tanggapnews.com)

JAKARTA – Ketua tim advokasi pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara), Zamakh Sari membantah bahwa ceramah yang disampaikan Rhoma Irama di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat menguntungkan pihaknya. Ceramah yang kini dalam pemeriksaan Panwaslu DKI Jakarta tersebut diduga menyudutkan pasangan Jokowi-Ahok karena mengandung unsur SARA.
Advertisement

“Tak ada sedikitpun keuntungan yang kami harapkan atau dapatkan dalam isi ceramah yang disampaikan Rhoma Irama. Saya rasa itu semacam klarifikasi dalam rangka memberikan kejelasan kepada umat,” ujar Zamakh, di Jakarta, Selasa (7/8/2012). Kehadiran Cagub Fauzi Bowo di masjid itu juga bukan suatu hal yang diperdebatkan, karena hal itu dilakukan dalam suatu kegiatan Safari Ramadhan dengan mengundang gubernur dalam hal ini Fauzi Bowo adalah incumbent dan Rhoma Irama sebagai penceramah.

“Itu hal yang lumrah dan sah-sah saja, apalagi itu dalam rangka Safari Ramadan. Jadi mengundang gubernur dan mubalig apa itu salah. Tapi sebagai ketua tim advokasi, tidak ada perjanjian dengan Rhoma, saya jamin itu tidak ada,” tegasnya. Zamakh juga menjelaskan, pasangan dengan nomor urut 1 itu berpesan agar jangan mengembuskan isu SARA di Jakarta serta konflik horizontal. Karena hal itu merupakan harapan bersama.

“Tapi jika ada umat lain mengajak umatnya untuk memilih pemimpin tertentu itukan sah-sah saja. Seperti mubalig, menyampaikan di masjid. Kecuali di ruang publik dengan jamaah lain itukan membawa masalah,” tuturnya. Baginya, apa yang disampaikan Rhoma Irama memang sesuai dengan kaidah Alquran. “Jadi bukan kata Rhoma, ini kata Alquran, apa salah. Lalu apa menyampaikan dalam masjid apa haram,” tegasnya.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah menegaskan saat ini belum dapat memutuskan terkait permasalahan tersebut. “Kami akan olah lagi data dan faktanya. Kita lihat saja perkembangannya nanti,” ujar Ramdansyah singkat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif