News
Selasa, 27 Maret 2012 - 20:20 WIB

PILKADA DKI: Tekan Biaya Kampanye, Jokowi Siap Maksimalkan Jejaring Sosial

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - HEMAT BIAYA -- Jokowi bersama pasangannya dalam Pilkada DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Jokowi menyatakan bakal memilih cara kampanye yang hemat seperti melalui jejaring sosial internet. (JIBI/SOLOPOS/Rahmatullah)

HEMAT BIAYA -- Jokowi bersama pasangannya dalam Pilkada DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Jokowi menyatakan bakal memilih cara kampanye yang hemat seperti melalui jejaring sosial internet. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

SOLO – Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) memilih memaksimalkan penggunaan jejaring sosial Facebook dan Twitter untuk sarana kampanye pencalonan dirinya sebagai gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta, Juli mendatang.
Advertisement

Hal itu dikatakan Jokowi ketika ditegaskan kembali mengenai metode kampanye serta penggunaannya biayanya. Ditemui pada Selasa (27/3/2012), Jokowi memastikan tidak akan menghambur-hamburkan uang untuk kampanye. Jokowi mengaku sebenarnya cukup banyak pihak yang siap menyumbangkan dana untuk kampanyenya. Namun ketika ditanya jumlahnya maupun nominal dana yang telah masuk, Jokowi mengaku belum tahu karena sampai saat ini pihaknya belum membuka rekening dana kampanye.

“Banyak yang mau nyumbang. Tapi untuk dananya saya pastikan sangat minim, mungkin enggak seperseratus pasangan lainnya. Tidak akan ada baliho, poster, spanduk. Pakai yang murah saja, Facebook, Twitter,” jelasnya. Kendati demikian, Jokowi yang saat ditemui baru selesai rapat dengan jajaran Muspida Kota Solo mengenai pengamanan menjelang pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu mengaku belum membuat akun bersama Jokowi-Ahok di jejaring sosial itu. Sedangkan mengenai tim pemenangan, menurut Jokowi sudah dibentuk oleh partai yang mengusungnya.

Ditanya soal program, Jokowi memastikan semua yang berhasil baik di Solo dan dirasa baik untuk masyarakat Jakarta siap diadopsi. Dia juga menyiapkan intervensi sosial yang diperlukan untuk mengatasi premanisme. Yakni dengan menciptakan kondisi sosial yang baik dan sehat, lapangan pekerjaan dan sebagainya.

Advertisement

Namun ketika ditanya soal kemungkinan membatasi pembangunan mal sebagaimana yang telah berhasil diberlakukan di Solo, Jokowi hanya menjawab diplomatis bahwa itu tergantung pada tata ruang wilayahnya. “Perlu dilihat dulu tata ruangnya. Kalau masih memungkinkan, ya akan diberi izin, dan kalau saya lihat di Jakarta ada beberapa titik yang masih memungkinkan,” jelasnya.

Selanjutnya, dia mengatakan yang terpenting adalah menciptakan lebih banyak ruang publik bagi rakyat, bagi pejalan kaki, sehingga masyarakat lebih nyaman. Masih terkait kampanye, sejauh ini Jokowi mengaku belum menyiapkan rencana cuti. Dia mengaku masih mempelajari aturannya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif