News
Senin, 23 Juli 2012 - 18:48 WIB

PILKADA DKI: Putaran Kedua, Jokowi Tak Pasang Target Angka

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Walikota Solo, Joko Widodo, bersepeda melewati poster bergambar dirinya dan pasangannya dalam Pilkada DKI di area car free day Jl Slamet Riyadi beberapa waktu lalu. Jokowi akan menghadapi putaran kedua Pilkada DKI September mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Walikota Solo, Joko Widodo, bersepeda melewati poster bergambar dirinya dan pasangannya dalam Pilkada DKI di area car free day Jl Slamet Riyadi beberapa waktu lalu. Jokowi akan menghadapi putaran kedua Pilkada DKI September mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO – Calon Gubernur DKI Jakarta yang juga Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) menargetkan menang pada putaran II Pilkada DKI, 20 September mendatang. Kendati demikian, Jokowi mengaku tidak mau menargetkan perolehan secara angka.
Advertisement

Sedangkan mengenai target 80% perolehan suara sebagaimana dikemukakan oleh tim sukses (Timses)-nya, Jokowi menampik pernyataan itu mewakili dirinya. Dia menduga itu adalah target dari salah satu bagian tim.

“Mungkin itu target untuk wilayah tertentu dari salah satu bagian tim. Soalnya relawan kami kan banyak dengan organisasi tanpa bentuk. Tapi secara umum saya tak menargetkan angka tertentu. Yang penting menang,” ujar Jokowi di Balaikota Solo, Senin (23/7/2012).

Lebih lanjut, Jokowi dengan tegas menolak untuk berandai-andai. Menurutnya itu sama saja mendahului kehendak Tuhan dan warga Jakarta. “Jangan mendahului, semua terserah warga Jakarta saja. Tidak perlu bicara angka, yang penting menang,” katanya.

Advertisement

Sementara itu mengenai berbagai isu SARA yang kerap dilontarkan sebagai kampanye hitam, termasuk yang dilakukan melalui media sosial Twitter terhadap pasangannya, calon wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa hari ini, Jokowi mengatakan agar hal itu dihadapi dengan tenang. Dia berharap semua pihak bisa membuat penilaian secara objektif, jujur dan adil.

Jokowi juga optimistis, kampanye hitam itu takkan terlalu mempengaruhi popularitasnya. Sebab, masyarakat sekarang dinilainya sudah lebih cerdas dalam membuat penilaian.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif