News
Rabu, 10 Oktober 2012 - 20:38 WIB

PILGUB JATENG: Koalisi Parpol Menengah Masih Wacana

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (cucuklampah.com)

Ilustrasi (cucuklampah.com)

SEMARANG – Pembentukan koalisi partai politik (Parpol) menengah untuk mengusung bakal calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) masih sebatas wacana.
Advertisement

Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng, A Fikri Faqih, mengatakan sampai sekarang belum ada pembicaraan serius antara pimpinan Parpol menengah. ”Jadi koalisi Parpol menengah pada Pilgub Jateng mendatang masih sebatas wacana,” katanya di Semarang, Rabu (10/10/2012). Sejauh ini, sambung dia, belum ada pembicaraan serius antara kami dari PKS dengan pimpinan PAN, PPP, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan PKB.

Pembicaraan tentang koalisi masih sebatas informal, yakni dilakukan antara individu masing-masing pimpinan parpol.
”Belum ada pertemuan serius di mana masing-masing pimpinan parpol menengah duduk satu meja membahas mengusung pasangan cagub dan cawagub dan strategi pemenangan,” bebernya.

Seperti diketahui PKS yang memiliki 10 kursi di DPRD Jateng, PAN (sembilan kursi), PPP (delapan kursi), Partai Golkar (11 kursi), Partai Gerindra (sembilan kursi) dan PKB (sembilan kursi) tak bisa mengusung pasangan cagub dan cawagub sendiri pada Pilgub Jateng mendatang. Untuk bisa mengusung pasangan Cagub dan Cawagub sendiri minimal memiliki 15 kursi di DPRD Jateng, sehingga Parpol menengah harus melakukan koalisi agar bisa mengusung pasangan Cagub dan Cawagub.
Lebih lanjut, Fikri menyatakan pimpinan Parpol menengah masih gamang dalam menentukan nama cagub dan cawagub yang akan diusung.

Advertisement

”Mereka masih tak yakin dengan kandidat bakal cagub dan cawagub yang akan diusung,” tandasnya. Dia menampik tudingan adanya unsur uang, yang membuat parpol menengah sampai sekarang belum menentukan nama Cagub dan Cawagub. ”Bukan karena uang untuk membayar tiket. PKS tak meminta uang pada calon,” katanya.

Sebelumnya pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Joko J Prihatmoko, menyatakan belum munculnya kandidat cagub dari parpol menengah, karena diduga masih terjadi negosiasi finansial dengan bakal calon.
Sebab, ujar dia, sebenarnya banyak calon dari pelbagai kalangan, misalnya akademisi, birokrat, pengusaha dan lainnya yang berpotensi diusung sebagai Cagub pada Pilgub Jateng 2013. ”Parpol menengah bukan bingung mencari Cagub, tapi diduga karena masalah finansial, uang untuk membeli tiket sebagai Cagub belum terjadi deal dengan bakal calon,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif