SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)
Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)
JAKARTA–Tim Advokasi Jakarta Baru (TAJB) yang juga timses dari pasangan cagub-cawagub Jokowi-Ahok bersama dengan perwakilan masyarakat Betawi melaporkan pernyataan diskriminatif cagub-cawagub Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) ke Komnas HAM.
“Kami datang ke Komnas HAM terkait pernyataan Nachrowi Ramli yang meminta orang Betawi keluar dari Betawi jika tidak memilih orang Betawi. Ada masyarakat Betawi yang menjadi takut dan meminta perlindungan karena ada yang mendukung Jokowi-Ahok,” kata Ketua TAJB, Habiburokhman di Jakarta, Kamis (13/9/2012).
Selain pernyataan Nachrowi Ramli, TAJB juga melaporkan pernyataan Foke yang menyatakan akan mencabut KTP orang Betawi jika tidak memilih dirinya.
Menurut Habiburokhman, pernyataan Foke-Nara jelas sangat tendensius, bahkan bernada intimidatif terhadap warga DKI yang tidak mendukung mereka dalam Pilgub putaran kedua nanti.
“Ucapan tersebut tak hanya menabrak rambu-rambu Pilkada, tapi juga melanggar HAM yaitu hak untuk memilih dan memiliki keyakinan politik sebagaimana diatur dalam pasal 23 ayat (1) nomor 39 tahun 1999 tentang HAM,” ujarnya.
Habiburokhman berharap Komnas HAM dapat menyikapi permasalahan ini dengan cermat dan responsif. Baik Nachrowi Ramli maupun Fauzi Bowo, kata dia, harus dipanggil untuk menjelaskan apa maksud ucapan mereka.
Sebelumnya, Nachrowi Ramli dalam acara Lebaran Betawi Senin (10/9) mengucapkan pernyataan bahwa orang Betawi harus keluar dari Betawi jika tidak memilih orang Betawi.
Dalam kesempatan yang sama, Foke juga melontarkan kata-kata bernada sejenis. Ia akan mencabut KTP orang Betawi jika ada yang nekad tidak kompak memilih pasangan Betawi.