News
Kamis, 17 Maret 2016 - 22:30 WIB

PILGUB DKI JAKARTA : Syafiii Maarif: Calon Independen Muncul Karena Politik Transaksional Parpol

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi dan Syafii Maarif (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Pilgub DKI Jakarta akan diwarnai calon independen. Syafii Maarif menilai munculnya calon independen karena mewabahnya politik transaksional.

Solopos.com, JOGJA — Tudingan deparpolisasi yang dialamatkan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dibantah. Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Ma`arif mengatakan munculnya fenomena pencalonan gubernur melalui jalur independen semestinya menjadi bahan introspeksi partai politik terhadap fungsi yang dimiliki.

Advertisement

“Saya rasa partai politik [parpol] harus introspeksi diri sendiri mengapa rakyat suka memilih yang independen, mengapa bukan calon partai,” kata Syafii di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (17/3/2016).

Menurut Syafii, munculnya dukungan terhadap calon kepala daerah dari jalur independen dapat dimaknai sebagai penanda bahwa fungsi parpol sebagai penyalur aspirasi rakyat sudah tidak jalan. Selain itu, menurut dia, praktik politik transaksional juga turut menjadi penghambat tujuan utama partai sebagai pilar utama demokrasi.

“Politik transaksional sudah mewabah, itu salah satu penyakit demokrasi kita,” kata dia.

Advertisement

Oleh sebab itu, menurut Syafii Maarif, untuk menjalankan fungsinya sebagai pilar demokrasi seharusnya parpol dapat memberikan pendidikan politik untuk anggotanya. Pimpinan pusat parpol juga perlu memberikan peluang para pimpinan partai di daerah untuk mandiri tanpa banyak dicampuri, termasuk dalam konteks pemilihan kepala daerah (pilkada).

Sementara itu, dia menilai langkah yang ditempuh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju dalam Pilgub DKI 2017 melalui jalur independen konstitusional dan tidak perlu dipermasalahkan. “Langkah Ahok sah-sah saja. Sah menurut Undang-Undang (UU) dan Mahkamah Konstitusi (MK) juga membolehkan,” kata dia.

Hal serupa diungkapkan pengamat dari Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Panji Anugrah Permana. Menurutnya, keberadaan calon independen bukanlah deparpolisasi, namun kritik bagi partai politik. “Secara riil tidak terjadi deparpolisasi, ini kritik terhadap keberadaan partai sekarang,” katanya di Jakarta, Kamis.

Advertisement

Ia menegaskan majunya Ahok melalui calon perseorangan tidak menunjukan adanya deparpolisasi. Begitu pula dukungan yang diberikan sejumlah masyarakat untuk Ahok maju melalui jalur perseorangan. “Ini karena kemuakan masyarakat terhadap partai politik yang tidak membela masyarakat, tapi kepentingan,” tukasnya.

Ia mengatakan saat ini parpol dinilai tidak menjadi pilar penting dalam menyuarakan aspirasi masyarakat karena publik kesulitan dalam mengakses partai politik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif