News
Selasa, 21 Juni 2016 - 19:44 WIB

PILGUB DKI JAKARTA : Pemberitaan Tempo, Penasihat Teman Ahok Tak Mengiyakan/Membantah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Relawan Teman Ahok dalam sebuah acara di Jakarta. (Istimewa/Temanahok.com)

Pilgub DKI Jakarta dipanaskan isu aliran dana Rp30 miliar dari pengembang. Penasihat Teman Ahok tak membenarkan atau membantah.

Solopos.com, JAKARTA — Penasihat Ahli Teman Ahok, I Gusti Putu Artha, menjawab tudingan adanya aliran dana miliaran rupiah ke komunitas relawan itu. Menurutnya, pemberitaan Tempo soal aliran dana itu tidak ada urusannya dengan Teman Ahok.

Advertisement

Karena itu, Putu Artha menegaskan Teman Ahok tidak perlu bereaksi atas pemberitaan tentang isu dana dari pengembang itu. “Teman Ahok tidak dalam posisi membenarkan atau membantah, karena tak ada kaitan dengan teman ahok. Tempo juga tidak serta merta menyebut sekian miliar itu langsung ke founder [Teman Ahok] ini,” katanya di Bali dalam wawancara jarak jauh dengan Kompas TV, Selasa (21/6/2016) sore.

Seperti keterangan aktivis Teman Ahok sebelumnya, modal awal organisasi relawan itu berasal dari CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, senilai Rp500 juta. Soal dari mana sumber dana itu, Tempo memang tidak menyebutkannya atau mengaitkan langsung dengan pengembang.

“Cash money Rp500 juta itu dari Bung Hasan, [soal dari mana sumbernya] tidak ada urusannya dengan Teman Ahok. Tugas Tempo untuk menjelaskan ke publik, apa ada kaitan uang dari founder ini dengan aliran dana itu,” lanjut Putu.

Advertisement

Tentang pemberitaan soal aliran dana Rp30 miliar dari pengembang, Putu tidak ingin mengeluarkan bantahan. “Kami ingin drama ini dituntaskan, saya tidak membantah Tempo, apalagi saya juga mantan jurnalis,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, redaktur Metro Tempo, Bagja Hidayat, menyampaikan semua informasi dalam pemberitaan majalah Tempo edisi 20-26 Juni 2016 itu bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi, semua sumber disebutkan identitasnya.

“Tidak ada satu pun kata ‘sumber’ [anonim] di sana. Semua nara sumber kami sebut, ada dari KPK, PPATK, tentu ada Ketua KPK, dan sebagainya. Misalnya informasi sumber kami soal pemeriksaan Andreas Bartoni, dia juga membenarkan. Ada saksi temannya yang mengakui pertemuan di sana, informasinya dikasih ke publik,” kata Bagja di Kompas TV.

Advertisement

Bagja juga membantah anggapan bahwa Tempo punya kepentingan dalam pemberitaan itu. “Seperti di opini majalah tempo, ini besar sekali, gerakan besar, didukung gerakan masyarakat yang sinis pada partai. Ini terlalu mahal untuk dinodai jika ada penumpang gelap yang menumpang gerakan luar biasa Teman Ahok ini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif