News
Selasa, 1 Maret 2016 - 15:00 WIB

PILGUB DKI JAKARTA : Ini Alasan Ahok Pilih Gandeng PNS daripada Tokoh Populer

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Syahrini bersama Ahok, Raditya Dika dan Najwa Shihab saat tayangan Mata Najwa Rabu (21/1/2015). Foto ini diunggah di akun Instagram Syahrini. (Instagram)

Pilgub DKI Jakarta tak lama lagi digelar. Ada kemungkinan Ahok menggandeng PNS jika Djarot tak mau mendampinginya lagi.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memilih PNS sebagai wakilnya pada Pilkada DKI 2017 apabila Wakil Gubernur DKI saat ini, Djarot Saiful Hidayat, tidak bersedia menjadi pasangannya. Dia punya alasan sendiri memilih PNS daripada tokoh populer.

Advertisement

Mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok itu mengatakan bahwa pertimbangan kemungkinan memilih PNS sebagai pasangannya karena ingin membangun kepercayaan masyarakat terhadap birokrat di pemerintahan.

“Saya pilih PNS. Saya katakan, yang dibutuhkan negeri ini adalah kepercayaan. Dulu orang enggak percaya ada politisi jujur, kerja keras. Lalu muncul namanya Joko Widodo [Jokowi]. Kemudian menjadikan orang percaya ada politikus yang jujur, kerja keras, dan sederhana,” ujar Ahok, Selasa (1/3/2016).

Menurutnya setelah timbul kepercayaan masyarakat terhadap politisi jujur, kerja keras, dan sederhana, maka yang dibutuhkan adalah kepercayaan kepada birokrat. Maksudnya, masih banyak birokrat yang jujur, mau bekerja keras, dan melayani.

Advertisement

Ahok mencontohkan perubahan paling signifikan dan paling dirasakan masyarakat terkait pelayanan yang diberikan PNS Pemprov DKI Jakarta adalah proses perizinan melalui BPTSP (Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Banyak warga, terutama pelaku usaha, yang mengapresiasi kinerja BPTSP dengan segala inovasinya. Hal itu membuat proses pengajuan perizinan menjadi mudah, cepat, dan tidak dipungut biaya.

“Yang dibutuhkan apa lagi? Kepercayaan untuk birokrat, maka saat kami buat BPTSP harus tetap pakai seragam PNS supaya masyarakat tahu bahwa PNS ini banyak yang baik,” terangnya.

Pilihannya pada PNS untuk menjadi wakilnya tersebut masih menunggu keputusan dari Djarot Saiful Hidayat apakah bersedia menjadi pasangannya kembali atau tidak di Pilkada Jakarta 2017.

Advertisement

“Tapi kan kami sudah sama Mas Djarot, tentu kita tawarkan dulu kan. Kalau tidak mau, saya cenderung PNS, supaya bisa dipertontonkan kepada masyarakat, bahwa bukan hanya ada politisi yang jujur, tapi juga ada PNS yang baik dan jujur,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif