News
Senin, 7 Maret 2016 - 15:00 WIB

PILGUB DKI JAKARTA : Dianggap "Preketek" dan Sombong, Ahok: Memang Gua Sombong Sih!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Syahrini bersama Ahok, Raditya Dika dan Najwa Shihab saat tayangan Mata Najwa Rabu (21/1/2015). Foto ini diunggah di akun Instagram Syahrini. (Instagram)

Pilgub DKI Jakarta memanas. Ucapan “preketek” Ahmad Dhani dan anggapan sombong tak ditanggapi serius oleh Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Atmosfer menjelang Pilgub DKI Jakarta 2017 mulai memanas seiring gencarnya serangan verbal yang dilancarkan dari beberapa rival politik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mulai dari Ahmad Dhani hingga politikus PDIP Boy Sadikin, mereka mengkritik Ahok dengan kata-kata keras.

Advertisement

Sama seperti Teman Ahok, Gubernur DKI Jakarta itu juga menanggapinya dengan pernyataan santai. Bukan marah-marah, Ahok justru tak peduli dengan pernyataan pentolan Dewa itu. “Enggak apa-apa lah, dia ngomong apa,” timpal Ahok di Balai Kota DKI, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7//3/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Ahok juga menanggapi anggapan Boy Sadikin yang menyebutnya sombong karena mendesak PDIP segera memberikan kejelasan sikap tentang restu pencalonan Djarot Saiful Hidayat sebagai calon gubernur. “Memang gua agak sombong sih,” kata Ahok menanggapi pernyataan politikus yang belum lama ini mundur dari jabatan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta itu.

Penyataan keras Ahmad Dhani soal track record Ahok itu muncul seusai bertemu dengan salah satu calon penantang Ahok lainnya, yaitu Yusril Ihza Mahendra. Preketek biasa digunakan dalam bahasa Jawa untuk mengungkapkan “omong kosong”. Baca juga: Nazar #JikaAhokIndependen dan Tanggapan Teman Ahok Soal “Preketek”-nya Ahmad Dhani.

Advertisement

“Tim incumbent akan menyuarakan ke publik Jakarta bahwa dia punya track record. Opini akan digiring dan masyarakat akan menilai itu. Saya preketek sebagai warga asal Surabaya,” kata Ahmad Dhani di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2016) lalu.

Dhani mengingatkan bahwa incumbent juga bisa kalah. Dia mengambil contoh saat Jokowi-Ahok meski disurvei kalah, namun nyatanya mengalahkan Fauzi Bowo (Foke) yang berstatus incumbent pada Pilgub tahun 2012 silam. “Incumbent konotasi lebih kuat. Seperti Fauzi Bowo lebih kuat dulu dalam survei, tetapi bisa kalah oleh Jokowi. Jadi wajar.”

Sementara itu sejak Jumat (4/3/2016) lalu, akun Teman Ahok di Twitter meluncurkan tagar #JikaAhokIndependen untuk mencari tanggapan netizen tentang nazar mereka jika Ahok benar-benar maju ke Pilgub DKI Jakarta melalui jalur independen. Lalu, ada tanggapan menarik tentang tagar ini.

Advertisement

“#JikaAhokIndependen aku akan jalan kaki monas sampe balaikota,” kicau akun @AnjarGRT yang kemudian di-retweet Teman Ahok.

Kicauan itu pun dibalas oleh sejumlah netizen melalui kicauannya. “@temanAhok #JikaAhokIndependen It’s about time Indonesia has a leader without any shitty political influences,” kicau rinatania fajriani ?@rfajriani.
“Ikut bantu ngejorokin yg nazar terjun bebas dari Monas jika terkumpul #1jtKTP ),” kicau @bolgem.
“Gw bakal lewat monas tiap hari, memantau kali aja ada orang yg nepatin janji sesumbarnya mau terjun bebas ,” kicau @freynaldia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif