SOLOPOS.COM - Sekjen PHRI Maulana Yusran berbicara dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (18/9/2020). (Antara-Katriana)
Solopos.com, JAKARTA — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI menyatakan kesiapan 3.700 kamar untuk pasien Covid-19 tanpa gejala di DKI Jakarta. Ribuan kamar yang disiapkan PHRI untuk pasien itu tersebar di 27 hotel.
“Jadi pertama kita sudah mempersiapkan khusus DKI dahulu. Posisi saat ini ada sekitar 27 hotel dengan total kamar sekitar 3.700,” kata Sekjen PHRI Maulana Yusran dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Ini Cara Aman Konsumsi Makanan Beku Siap Santap
Ia mengatakan bahwa jika Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta saat ini membutuhkan sekitar 3.000 kamar. Kamar-kamar itu dibutuhkan untuk mengantisipasi kemungkinan pasien Covid-19 yang baru. Penambahan sekitar 3.700 kamar tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kamar untuk menampung pasien Covid-19 tanpa gejala.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta yang khawatir dengan lonjakan pasien Covid-19 menerapkan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB). Hal itu membuat sejumlah politikus dengan konstituan menonjol menentang. Padahal, pada kenyataannya lonjakan jumlah pasien terbukti.
“Jadi kalau kemarin pemerintah mengatakan sekitar 3.000, saya rasa sudah cukup. Termasuk salah satu syaratnya adalah diharapkan bisa per wilayah. Jadi ada wilayah Jakarta Pusat, Utara, Barat, Selatan, dan seterusnya. Seperti itu, bisa terpenuhi saat ini,” katanya.
Ia mengatakan penempatan pasien Covid-19 di hotel itu tidak akan dilakukan secara serta merta, tetapi dilakukan secara bertahap. “Kita melihat okupansi di Wisma Atlet. Jadi yang kemarin sudah kami bicara dengan Satgas, kami mengusulkan limit. Mungkin kalau di Wisma Atlet 80%, baru kita ambil,” katanya.
Rayakan 12 Tahun Debut, IU Rekam 14 Jam Konser Mini
Yusran mengatakan total 3.700 kamar yang disiapkan PHRI untuk pasien Covid-19 tersebut tersebar di 27 hotel. Sekitar 1.605 kamar di 11 hotel di Jakarta Pusat, 557 kamar di lima hotel di Jakarta Selatan, 587 kamar di empat hotel di Jakarta Timur, 602 kamar di lima hotel di Jakarta Barat, dan 360 kamar di dua hotel di Jakarta Utara.
“Jadi masing-masing bervariatif. Itu yang baru masuk sampai saat ini. Kita akan tetap komunikasi jika nanti di kemudian hari ada yang berminat. Jenis hotel tersebut adalah hotel bintang 2 dan 3, sesuai permintaan pemerintah,” katanya.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos