News
Jumat, 10 Juli 2015 - 12:55 WIB

PETINJU DUNIA : Pacman Ingin Temui DPR untuk Berterima Kasih

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petinju Filipina Manny "Pacman" Pacquiao menjalani sesi pengambilan gambar sebagai bintang iklan produk Sido Muncul di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Nani-Humas Sido Muncul)

Petinju dunia Many Pacquiao alias Pacman ingin bertemu DPR untuk berterima kasih soal penundaan eksekusi Mary Jane.

Solopos.com, JAKARTA – Pimpinan DPR akan menerima kunjungan petinju kelas welter weight asal Filipina, Manny “Pacman” Pacquiao, yang ingin mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas penundaan eksekusi mati Mary Jane Veloso.

Advertisement

“Mengucapkan terima kasih kepada Indonesia yang sudah memberikan kebijaksanaan untuk menunda [eksekusi mati Mary Jane],” kata Ketua DPR Setya Novanto di Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Dia mengatakan pertemuan itu direncanakan berlangsung di Ruang Pimpinan DPR Gedung Nusantara III, Jakarta, siang ini pukul 13.00 WIB.

Advertisement

Dia mengatakan pertemuan itu direncanakan berlangsung di Ruang Pimpinan DPR Gedung Nusantara III, Jakarta, siang ini pukul 13.00 WIB.

Novanto menegaskan Pacquiao tidak akan ikut campur dan mengintervensi kedaulatan hukum Indonesia karena hal itu tidak bisa diganggu gugat.

“Dalam proses hukum Mary Jane, dia [Pacquiao] menghargai kedaulatan hukum di Indonesia,” ujar dia.

Advertisement

Setya menjelaskan sebelum bertemu dengan Pacquiao, dirinya sempat meminta klarifikasi kepada Kedutaan Filipina di Indonesia.

Novanto menanyakan apakah Pacquiao akan mengintervensi kasus hukum Mary Jane, namun pihak Filipina mengaku Pacman hanya hanya ingin berterima kasih kepada Indonesia.

“Saya tanya ke kedutaan Filipina di Indonesia apakah dia mau intervensi Mary Jane atau tidak, kalau tidak maka saya mau menerima kunjungannya,” kata politikus Partai Golkar itu.

Advertisement

Sebelumnya Jaksa Agung Prasetyo memastikan menunda eksekusi mati terhadap terpidana mati Mary Jane Veloso. Prasetyo memastikan kebijakan itu diambil setelah adanya permohonan dari Pemerintah Filipina melalui presidennya.

“Iya, ditunda karena terakhir ada permohonan dari Filipina melalui presiden, ternyata hari ini ada yang menyerahkan diri. Jadi dia menyatakan bahwa dia merekrut Mary Jane,” kata Prasetyo, di Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Indonesia akan memberikan kesempatan kepada Mary Jane untuk memberikan kesaksian pada pengadilan di Filipina.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif