Solopos.com, JAKARTA — Isu duet dua bakal capres, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, terus bergulir liar hingga Jumat (22/9/2023).
Wacana itu antara duet Prabowo-Ganjar maupun Ganjar-Prabowo.
Promosi Masa Depan Bangunan Hijau di Indonesia
Namun, isu duet Prabowo-Ganjar lebih kencang karena pertimbangan koalisi Partai Gerindra yang telah mencapai 44 persen suara Pilpres 2019.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan pihaknya tidak akan memaksakan diri dalam menanggapi wacana duet Prabowo-Ganjar.
“Tentu kita tidak akan memaksakan diri, enggak mungkin dalam satu koalisi ada dua capres,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Ia menandaskan, Partai Gerindra telah memutuskan Prabowo Subianto untuk maju sebagai bakal capres, yang kemudian didukung pula oleh partai-partai politik lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Begitu pun, lanjut dia, dengan PDIP yang telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
“Kami mencalonkan Pak Prabowo sebagai capres, itu keputusan resmi partai dan sekarang didukung oleh beberapa partai politik. Pak Ganjar juga demikian adanya, ditetapkan oleh rekan-rekan PDIP sebagai capres,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Dia lantas menegaskan pihaknya akan tetap memajukan Prabowo sebagai bakal capres, bersamaan dengan dukungan KIM yang kian solid.
Pihaknya percaya diri berapapun poros yang bakal terjadi dalam Pilpres 2024.
Untuk itu, pihaknya belum dapat menemukan solusi terkait hal tersebut apabila wacana duet Prabowo dengan Ganjar direalisasikan.
“Itu (penentuan capres) sudah keputusan resmi partai masing-masing. Itu yang saya belum ada pemikiran, kami belum kepikiran bagaimana solusinya, ya,” ucapnya.