News
Senin, 13 September 2021 - 09:34 WIB

Petasan dari Al Quran Bikin Geger, Muhammadiyah Minta Polisi Usut

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Potongan lembaran Al Quran sisa hasil petasan yang meledak di Ciledug, Tangerang. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Lembaran-lembaran Al Quran diketahui jadi pembungkus petasan di Ciledug, Tangerang, Provini Banten. kejadian ini memantik reaksi dari PP Muhammadiyah yang meminta polisi mengusut kasus tersebut.

Jika terbukti adanya kesengajaan, bisa dianggap sebagai pelecehan agama Islam. “Dilihat motivasinya, apa mereka ada kesengajaan atau tidak. Atas pabrik yang masif gitu dari Al-Quran atau apa. Kan bisa saja mereka beli kertas itu satu abrek, tidak diketahui kertas apa. Mudah-mudahan tidak sengaja,” kata Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, seperti dikutip dari detik.com, Senin (13/9/2021).

Advertisement

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sobekan bekas petasan bertuliskan ayat suci Al-Quran di Ciledug. Dalam video itu terlihat sejumlah warga tengah mengais sobekan kertas pembungkus petasan yang sudah hancur. Sobekan kertas yang diduga Al-Qur’an berserakan di tanah.

Baca Juga: Balon Udara Dengan Petasan Meledak Di Klaten, Penyidik Kemenhub Turun Tangan

Advertisement

Baca Juga: Balon Udara Dengan Petasan Meledak Di Klaten, Penyidik Kemenhub Turun Tangan

“Kurang ajar nih. Petasan dari Al-Qur’an,” ucap salah seorang dalam video yang beredar itu.

Pernikahan Warga

Ketua RW setempat, Suharjo Cipto, 47, memberikan penjelasan terkait hal itu. Dia mengatakan acara pernikahan salah seorang warganya itu terjadi pada Sabtu (11/9/2021) kemarin. Setelah itu, petasan dinyalakan yang kemudian diketahui bahwa petasan itu terbuat dari lembaran Al-Qur’an.

Advertisement

Herman tak menyangka petasan itu terbuat dari lembaran Al-Qur’an. Sebab, petasan itu disebut Herman awalnya berbentuk seperti petasan biasa.

Baca Juga: Waduh! Sisa Bahan Petasan Di Balon Udara Meledak Delanggu Klaten Mencapai 1 Kg, Bisa Fatal

“Kaget saya, sebagai orang Islam kaget saya. Nggak (curiga), saya mah beli sudah 3 kali petasan juga nggak pernah begini,” kata Herman.

Advertisement

Aparat kepolisian sudah bergerak untuk menyelidiki toko penjual petasan tersebut.

“Betul kami telusuri. Jadi mungkin yang bikin acara itu nggak tahu ya. Untuk sementara itu masih diselidiki,” kata Kassubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rochim , Minggu (12/9).

Selidiki Motif

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, meminta agar kasus ini diusut tuntas jika ada unsur kesengajaan. Dia menegaskan bahwa Al-Quran adalah lembaran yang perlu dihormati.

Advertisement

“Saya kira kalau itu disengaja, mempunyai niatnya tidak baik, melecehkan ya mungkin perlu diusut. Karena itu kita kan menganggap lembaran Al-Qur’an itu sesuatu yang perlu kita hormati, kita jaga,” kata dia.

Serpihan lembaran Al-Quran ini berasal dari petasan saat acara pernikahan sebuah keluarga di Ciledug. Dadang memahami bahwa pihak keluarga yang menggelar hajatan tidak mengetahui bungkus petasan yang mereka beli di pasar itu.

Baca Juga: Korban Ledakan Petasan Maut di Kebumen Jadi 4 Jiwa

“Kalau keluarga jelas tidak akan tahu. Tetapi yang pabriknya yang harus dilihat, apakah mereka bermotivasi melecehkan atau tidak,” kata dia.

Selain itu, Dadang juga mengajak masyarakat untuk tidak membakar petasan karena situasi pandemi. Dia menyarankan agar biaya untuk membeli petasan itu disumbangkan untuk orang yang membutuhkan.

“Berhati-hati dan tidak usah bakar petasanlah, dalam suasana seperti ini prihatin dengan Covid-19. Dari pada pakai beli petasan dipakai beli kebutuhan sehari-hari ya, dibagikan kepada orang-orang. Kan petasan itu semacam ekspresi kegembiraan, dan suasana begini kan kita masih prihatin,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif