News
Rabu, 10 Januari 2024 - 11:04 WIB

Peta Jalan Kedaulatan Siber akan Jadi Program 100 Hari Pertama AMIN

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Capres-Cawapres no urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) saat bersiap memberikan sambutan dalam Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) di Jakarta, Senin (27/11/2023). Rakor tersebut bertema Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bermartabat. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

Solopos.com, JAKARTA–Peta jalan kedaulatan siber nasional akan masuk program 100 hari pertama apabila pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memenangi Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan anggota Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Marsda TNI Pur. Supomo di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Advertisement

“Kami ingin mandiri dalam ketahanan siber. Kemudian juga punya keamanan siber. Jadi yang paling tinggi adalah sebenarnya kedaulatan siber,” kata Supomo seperti dilansir Antara.

Dia menilai dunia maya bisa menjadi medan perang sehingga kedaulatan siber adalah kebutuhan wajib. Pasalnya dunia virtual tidak berbatas dan cenderung tidak berpagar, yang menurut Supomo diperlihatkan dengan mudahnya semua platform internet dapat masuk ke Indonesia.

Advertisement

Dia menilai dunia maya bisa menjadi medan perang sehingga kedaulatan siber adalah kebutuhan wajib. Pasalnya dunia virtual tidak berbatas dan cenderung tidak berpagar, yang menurut Supomo diperlihatkan dengan mudahnya semua platform internet dapat masuk ke Indonesia.

“Internet masuk semuanya ada Google, ada Facebook, ada Instagram, ini kita bermasalah. Kata kuncinya adalah kemandirian siber,” katanya.

Lebih lanjut, Supomo mengatakan selama ini Indonesia belum memiliki peta jalan kedaulatan siber nasional. Ia mengibaratkannya dengan seseorang yang membangun rumah tanpa rancang bangun.

Advertisement

Sebelumnya, saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024), Anies Baswedan menyatakan ingin struktur pertahanan siber dibangun secara serius karena ancaman nontradisional semakin hari akan semakin dirasakan Indonesia pada masa depan.

Dia menegaskan struktur pertahanan siber itu perlu dibangun dengan perencanaan yang komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk komponen masyarakat.

“Kuncinya bukan semata-mata pada teknologinya, kuncinya adalah pada pelibatan semua secara semesta,” kata Anies. Dikatakan dia, mekanisme untuk merespons balik serangan siber juga sangat penting agar Indonesia memiliki kecepatan untuk pemulihan dan kembali dalam sistem.

Advertisement

Anies pun mempertanyakan kinerja pemerintahan lima tahun terakhir dalam membangun sistem pertahanan siber, termasuk dalam hal alokasi anggaran.

Ketika anggaran yang besar dialokasikan bukan untuk pertahanan terhadap serangan siber paling moderen, menurut dia, hal itu merupakan ancaman yang paling nyata.

“Ini adalah ancaman yang paling nyata, dirasakan di seluruh keluarga, bukan hanya di sektor pemerintahan,” kata dia. Dia menilai investasi jangka panjang untuk membangun pertahanan siber boleh saja dilakukan, tetapi efek dari investasi itu baru bisa dirasakan 5 hingga 10 tahun ke depan.

Advertisement

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres. Tema debat ketiga yang diselenggarakan oleh KPU meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif