News
Selasa, 26 Februari 2013 - 19:50 WIB

Pesulap Limbad Calon Bupati Tegal, Bukti Demokrasi Makin Dangkal

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA- Keputusan pesulap Limbad menjadi calon Bupati Tegal dikritik Pengamat Politik UGM Arie Sujito.

Realitas para pesohor seperti artis atau pesulap terjun ke politik menurut Arie, menegaskan kualitas politik saat ini hanya sekadar politik hiburan. Pesta demokrasi memilih pemimpin daerah hanya dimaknai secara formalitas asal dapat merebut kekuasaan.

Advertisement

Padahal substansinya, politik atau menjadi pemimpin adalah pengabdian. Banyak nilai di sana. Selain kredibilitas calon pemimpin juga tujuan berpolitik yakni untuk menyejahterakan rakyat banyak.

“Kalau seperti itukan (artis terjun ke politik) hakikatnya asal dapat memenuhi jumlah suara saja asal karena dapat berkuasa saja karena mereka populer,” kritik Arie.

Demokrasi seperti itu menurut Arie makin dangkal. Kondisi seperti ini akibat mesin partai yang tak bekerja. Partai gagal melakukan kaderisasi guna menghasilkan calon pemimpin berkualitas. Dampaknya kata dia justru ke masyarakat yang memilih pemimpin jenis ini.

Advertisement

Lantaran hanya mengandalkan popularitas tanpa disertai kredibilitas calon pemimpin, akhirnya nanti kebijakan yang dibuat juga merugikan masyarakat. Kuncinya kata Arie, di masyarakat itu sendiri. Apakah mau mereka dipimpin oleh orang yang tak kredibel.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Limbad Pesulap Limbad
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif