News
Rabu, 16 Agustus 2017 - 11:35 WIB

Pesawat N219 Bikinan Anak Bangsa Terbang Perdana di Langit Bandung

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesawat N219 yang diterbangkan Captain Esther Gayatri Saleh melakukan uji terbang perdana di landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Fahrul Jayadiputra)

Pesawat bikinan anak bangsa mengudara di langit Bandung.

Solopos.com, BANDUNG — Pesawat N219 bikinan anak bangsa di PT Dirgantara Indonesia/DI (Persero) melakukan uji coba penerbangan perdana (flight test) di landasan pacu Bandara Husein Sastranegara Jl. Padjadjaran Nomor 154 Kota Bandung, Rabu (16/8/2017), sekitar pukul 09.10 WIB.

Advertisement

Purwarupa pesawat pertama N219 ini diterbangkan oleh pilot Kapten Esther Gayatri Saleh dan co-pilot Kapten Adi Budi Atmoko.

Flight test N219 disaksikan langsung oleh Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso, Dirut PT DI Budi Santoso, dan seluruh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris PT DI.

Dilansir Antara, uji coba penerbangan ini dilakukan setelah purwarupa pesawat pertama N219 mendapatkan Certificate of Airworthiness dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasional Pesawat Udara Kementerian Perhubungan.

Advertisement

Selain itu, pada penerbangan perdana ini ikut serta Yustinus K. yang bertindak sebagai Flight Test Engineer untuk memastikan setiap tahapan pengujian terbang dilaksanakan dengan baik dan benar serta terjamin unsur keselamatannya.

Penerbangan perdana purwarupa pesawat pertama N219 dilakukan sekitar 20 menit dengan rute kawasan Batujajar dan Waduk Saguling.

Pesawat N219 lepas landas (take off) dengan mulus sekira pukul 09.12 WIB. Saat take off, ratusan tamu dan karyawan PT DI yang hadir di lokasi memberikan tepuk tangan meriah. Mereka pun berlomba untuk mengabadikan momen bersejarah tersebut dengan ponsel.

Advertisement

Untuk menjamin keselamatan dalam uji terbang itu, persiapan benar-benar dilakukan demi meminimalisir kemungkinan terburuk. “Salah satunya kita persiapkan peralatan keselamatan, pilot memakai parasut,” ungkapAsisten Khusus Pengembangan Pesawat Terbang PT DI, Andi Alisjahbana, saat ditemui di lokasi.

Pesawat N219 juga secara khusus dipasangi empat kamera, yaitu pada bagian ekor, sayap, dan perut pesawat. Kamera itu terhubung ke ruang kontrol di PT DI.

“Dari situ bisa kelihatan apakah pesawatnya goyang atau tidak. Ada juga dipasang sensor temperatur, sensor stres, kalau tidak salah semuanya ada sekira 150-an sensor dan semuanya direkam,” jelas Andi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif