News
Senin, 17 Maret 2014 - 23:40 WIB

PESAWAT MALAYSIA AIRLINES HILANG : MH370 Bisa Sampai Asia Tengah Tanpa Terdeteksi Radar, Ini Penjelasannya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rekonstruksi pergerakan MH370 sebagaimana dilansir Pemerintah Malaysia (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Bagi pesawat mata-mata berbadan kecil, menghindari radar adalah hal biasa. Namun bagi pesawat penumpang berbadan besar seperti Boeing 777-200ER, hal ini sangat sulit dipercaya. Begitu pula pesawat Malaysia Airlines MH370 yang diperkirakan terbang rendah di bawah 5.000 kaki melintasi pegunungan untuk menghindari deteksi radar. Bagaimana bisa?

Adalah harian New Straits Times, seperti dikutip CNN, yang melaporkan kemungkinan itu Senin (17/3/2014) ini berdasarkan keterangan dari seorang sumber anonim. Saat ini wilayah pencarian diperluas hingga 11 negara dan lautan. Ada dua kemungkinan, yaitu pesawat menuju utara atau Asia Tengah (hingga perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan], dan kemungkinan lain menuju ke sebuah daerah terpencil di Samudera Hindia.

Advertisement

Pakistan memastikan pesawat itu tidak pernah terdeteksi radar sipil di negara itu. Sementara itu, Times of India melaporkan militer India juga tidak melihat pesawat yang tertangkap radar mereka memasuki negara itu.

Saat ini para penyelidik sedang fokus pada dua jalur yang kemungkinan menjadi arah kaburnya pesawat itu. Para petugas AS sempat yakin pesawat itu tidak bisa menembus India karan ketatnya penjagaan di wilayah udara India dan Pakistan. Apalagi di sana ada banyak pasukan AS dan peralatan militer yang ditempatkan di kawasan itu. Mereka pun sempat menyimpulkan pesawat sudah jatuh ke Samudera Hindia.

Namun Senin ini, seorang pejabat militer India mengatakan kepada CNN bahwa radar militer mereka di Kepulauan Andaman dan Nicobar tidak bisa memantau dengan jelas area di luar kepulauan it. Keterangan ini pun membuka kemungkinan pesawat lolos dari pantauan radar militer India setelah sempat terdeteksi di Pulau Perak, Selat Malaka.

Advertisement

Melintasi India-Pakistan?
Pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Hendropriyono, dalam sebuah sesi wawancara dengan TV One, Senin petang, memperkuat kemungkinan ini. Menurutnya, bisa jadi pesawat itu mendarat selamat di suatu tempat, termasuk di sekitar Afghanistan atau Asia Tengah.

“Kalau Anda pernah ke Afghanistan atau perbatasan Pakistan, Anda akan lihat sendiri. Saya pernah ke sana. Di sana ada banyak padang luas yang di bawahnya batu yang keras,” katanya. Hal ini mengisyaratkan pesawat bisa mendarat di kawasan “tak bertuan itu”.

Seperti diberitakan sebelumnya, sinyal yang dikirimkan pesawat tersebut menunjukkan ada sistem yang sengaja dimatikan dalam pesawat. Otoritas Malaysia mengungkapkan sistem itu masih berjalan saat awal penerbangan, yaitu Sabtu (8/3/2014) pukul 01.07 waktu setempat. Namun tak ada yang tahu persis kapan sistem itu dimatikan hingga akhirnya baru diketahui pada pukul 01.37.

Advertisement

Seseorang yang diyakini bukan pilot, mengatakan “all right, good night” dalam komunikasi terakhir dengan menara kontrol pada pukul 01.19. Sedangkan transponder mati pada pukul 01.21 dan kontak benar-benar hilang pada pukul 01.30.

Radar militer masih sempat mendeteksi pesawat itu pada pukul 02.15 di pantai barat semenanjung Malaysia atau ribuan mil dari jalur yang seharusnya. Pada pukul 08.11 atau lebihd ari tujuh jam setelah pesawat berangkat, sebuah satelit melakukan hubungan dengan pesawat itu.

Penyelidikan kini menyasar pada kemungkinan keterlibatan sang pilot, Kapten Zaharie Ahmad Shah, yang dikenal memiliki pengetahuan detail tentang pesawat itu. Pilot dengan 18.365 jam terbang itu diduga mampu mengendalikan pesawat dalam kondisi luar biasa, termasuk membawa Boeing 777-200ER terbang rendah menghindari radar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif