News
Rabu, 1 Juli 2015 - 17:20 WIB

PESAWAT HERCULES JATUH : Inilah Status BBM Terakhir Serda Joko dari Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Serda Joko Purwanto (Istimewa)

Pesawat Hercules jatuh, Serda Joko Purwanto asal Sragen menjadi salah satu korban tewas.

Solopos.com, SRAGEN — Pesawat Hercules C-130 jatuh di permukiman warga Jl. Jamin Ginting, Medan, Sumatra Utara, Selasa (30/6/2015) siang. Salah satu korban meninggal, Serda Joko Purwanto, sempat menulis status di jejaring sosial Blackberry Messenger atau BBM.

Advertisement

Tak ada yang menyangka, Serda Joko Purwanto, 24, asal Ngrampal, Sragen, turut menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules. Semasa hidup, Joko dikenal sebagai sosok yang gigih menggapai cita-citanya sebagai tentara.

Sebagaimana dilansir Solopos.com sebelumnya, Joko adalah ulusan SMAN 2 Sragen 2008. Ia diterima sebagai tentara angkatan darat (AD) pada 2012 setelah tidak lolos seleksi sebanyak empat kali.

“Meski lulus ujian tertulis dan ujian fisik dengan hasil yang memuaskan, dia gagal diterima karena ketiadaan dana untuk bekal mengikuti seleksi berikutnya,” kata paman Joko Purwanto, Andreas, 42, saat ditemui Solopos.com di rumah duka di Dusun Maron, RT 022/RW 010, Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Rabu (1/7/2015).

Advertisement

Anak kedua dari pasangan Jaiman, 58, dan Sami, 51, itu mengikuti jejak kakaknya, Pratu Mulyono, 26, yang lebih dulu menapaki karier di dunia militer.

Sementara itu, dilansir Okezone, Kegigihan Joko tersebut dilatarbelakangi karena ingin mengikuti jejak sang kakak, Pratu Mulyono, 26. Saat mendaftar kali kelima, Joko dinyatakan lulus dan diterima sebagai personel TNI.

“Saya masih ingat. Saat itu Joko gembiranya bukan main saat dinyatakan lulus dan maju ke tahap berikutnya. Sebab, impian menjadi prajurit TNI itu cita-citanya sejak kecil. Apalagi, kakaknya sudah terlebih dahulu menjadi prajurit TNI. Itu yang memecutnya. Biar sudah gagal empat kali, Joko terus berusaha,” papar Andreas, 42, paman Joko, saat ditemui di kediamannya, Dusun Maron, RT 22 RW 10, Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Rabu.

Advertisement

Menurut Andreas, dirinya dan keluarga besar di Sragen tidak mengira Joko termasuk korban Pesawat Hercules C 130. Pasalnya, Joko tidak memberitahu kepada keluarga kalau dirinya ikut dalam pesawat tersebut.

Andreas mengisahkan, sebelum insiden jatuhnya Pesawat Hercules C-130, Joko sempat menulis status di BBM-nya, berbunyi “Terbang tinggi ke udara”.

“Keluarga terus terang tak mengira kalau Joko termasuk korban. Soalnya tak ada kabar dari Joko. Tapi sebelum insiden itu, di statusnya, joko menuliskan kata “Terbang tinggi ke udara”. Sudah itu saja, hingga kami menerima kabar duka ini,” ungkap Andreas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif