News
Senin, 21 Maret 2022 - 21:58 WIB

Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Xi Jinping Serukan Aksi Darurat

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan pesawat

Solopos.com, BEIJING – Sebuah pesawat berpenumpang 132 orang milik maskapai China Eastern Airlines terjatuh di Daerah Otonomi Guangxi, China, Senin (21/3/2022) sore.

Presiden China Xi Jinping mengeluarkan instruksi aksi darurat terkait insiden kecelakaan pesawat tersebut.

Advertisement

“Lakukan tindakan secepatnya sesuai mekanisme tanggap darurat, upayakan pencarian dan penyelamatan tanpa kenal lelah, dan lakukan penanganan yang patut setelah kejadian,” demikian bunyi instruksi Xi yang beredar di media-media China seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: China Eastern Airlines rugi 15,3 miliar Yuan

Advertisement

Baca Juga: China Eastern Airlines rugi 15,3 miliar Yuan

Dewan Negara menindaklanjuti instruksi tersebut dengan menunjuk beberapa pejabat untuk menangani peristiwa tersebut, mengidentifikasi penyebab kecelakaan, dan memperkuat penyelidikan bencana sektor penerbangan sipil untuk menjamin keamanan operasional penerbangan dan nyawa penduduk di masa-masa yang akan datang.

Perdana Menteri Li Keqiang menyerukan upaya cepat untuk pencarian dan perawatan korban luka serta menenangkan keluarga korban.

Advertisement

Baca Juga: Maskapai China Borong 40 Boeing Next-Generation

Badan Penerbangan Sipil China (CAAC), Kementerian Kegawatdaruratan, dan beberapa departemen terkait mengirimkan satuan tugas ke lokasi kecelakaan.

Pesawat jenis Boeing-737 bernomor penerbangan MU-5735 rute Kunming-Guangzhou jatuh di atas perbukitan Guangxi di wilayah selatan China sekitar pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB).

Advertisement

Sebanyak 132 orang penumpang dan kru belum diketahui nasibnya sampai saat ini.

Sekitar pukul 15.00, Brigade Pemadam Kebakaran Kota Wuzhou dikerahkan ke lokasi kecelakaan di wilayah Kabupaten Tengxiang, Guangxi.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: 19 Maret 2016 Kecelakaan Pesawat di Rusia, 61 Tewas

Advertisement

“Kami telah mengirimkan 25 alat pemadam kebakaran dan 117 petugas ke lokasi. Namun lokasi kejadian sangat terpencil di atas perbukitan, alat pemadam tidak bisa menjangkau dan petugas mendaki ke lokasi kejadian,” kata seorang pejabat Brigade Pemadam Kebakaran Wuzhou seperti dikutip laman berita lokal.

Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara terburuk di China sejak peristiwa jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Heilongjiang, pada 2010.

Otoritas penerbangan China pada 19 Februari 2022 merilis bahwa waktu penerbangan sipil yang aman berhasil melampaui 100 juta jam, catatan terbaik dalam sejarah industri penerbangan sipil China.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif