SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SAMARINDA — Pesawat Cessna yang disewa Elliot Geophysics International hilang kontak di Bontang, Kalimantan Timur. Meski warga sempat mendengar suara benturan keras, tapi pihak Bandara Temindung, Samarinda belum memastikan suara tersebut berasal dari benturan pesawat Cessna.
“Kita terima informasi dari Polres Bontang, ada warga melapor mendengar suara seperti benturan keras di wilayah mereka,” kata Kepala Bandara Temindung Samarinda, Rajoki Aritonang, kepada wartawan di kantornya, Jumat (24/8/2012) malam.
“Kita terima informasi dari Polres Bontang, ada warga melapor mendengar suara seperti benturan keras di wilayah mereka,” kata Kepala Bandara Temindung Samarinda, Rajoki Aritonang, kepada wartawan di kantornya, Jumat (24/8/2012) malam.
Meski begitu, Rajoki menyebut dugaan suara benturan itu berasal dari pesawat Cessna, kian menguat setelah pihaknya menerima informasi posisi terakhir pesawat dari Singapura melalui citra satelit.
“Informasi dari citra satelit kita terima dari Singapura. Pesawat tersebut posisi terakhir ada di wilayah Bontang. Iya, kemungkinan suara itu dari pesawat, tapi belum bisa kita pastikan,” ujar Rajoki.
Pesawat Cessna PK-IWH merupakan pesawat milik PT Intan Angkasa, perusahaan khusus penyewaan pesawat carter. Perusahaan tersebut berkantor di Jakarta.
Sementara itu tim SAR gabungan dari Polri dan TNI Batalyon 611 serta Basarnas Wilayah Kaltim, malam ini sekitar pukul 23.00 WITA, tengah bersiap bertolak menuju Bontang untuk mempersiapkan segala sesuatunya melakukan pencarian pesawat nahas tersebut.
“Ada 1 pleton TNI dan 1 pleton Polri, termasuk Brimob, yang berangkat ke Bontang, untuk bergegas melakukan pencarian pesawat,” terang Rajoki.
“Tim KNKT, informasinya kemungkinan besar akan tiba besok di Samarinda, juga untuk mempersiapkan dimulainya penyelidikan,” tegasnya.
Pesawat Cessna PK-IWH terbang dari Bandara Temindung Samarinda, Jumat (24/8/2012) sekitar pukul 07.51 WITA pagi tadi, menuju Bontang, Kalimantan Timur. Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekitar pukul 08.04 WITA.
Pesawat mengangkut Marshal Basir sebagai pilot serta 3 orang penumpang Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International/WNA Australia) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International). JIBI/SOLOPOS/dtc
