SOLOPOS.COM - Foto pesawat Batik Air saat masih berada di ujung runway Bandara Adi Sucipto, Sleman, DIY, Jumat (6/11/2015) sore. (Istimewa/Twitter @GerryS)
Pesawat Batik Air yang tergelincir di Bandara Adi Sucipto diupayakan bisa dievakuasi malam ini.
Solopos.com, SLEMAN — PT Angkasa Pura I berupaya mengevaluasi pesawat Batik Air Boeing 737-800NG yang tergelincir di ujung landas pacu Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta pada Jumat (6/11/2015) malam ini sehingga bandara sudah bisa beroperasi normal pada Sabtu (7/11/2015).
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Sutjipto Agus Pandu Purnama mengatakan alat bantu pengangkat pesawat akan tiba jumat malam ini. “Alat sudah dalam perjalanan dari Solo dan satu alat lagi dari jakarta,” katanya di Bandara Adi Sutjipto DIY, Jumat (6/11/2015).
Dia menjelaskan penumpukan penumpang di Bandara Adi Sutjipto sudah tidak terjadi setelah bandara sudah beroperasi normal satu sejam sejak insiden itu. Pesawat Batik Air rute penerbangan Cengkareng–Jogja dengan nomor penerbangan ID 6380 mengalami insiden overshoot pada saat mendarat pukul 15.05 Wib di Bandara Adisucipto. Roda depan pesawat sempat keluar ujung runway bagian Timur dan terbenam.
“Malam ini sampai pagi evakuasi pesawat harus selesai,” lanjut Agus. Dia juga menegaskan kebijakan pencabutan sementara rute Batik Air yang dilakukan Kementerian Perhubungan akibat insiden serius pesawatnya tidak berpengaruh ke perolehan pendapatan operator bandara.
“Pendapatan kami tidak akan berpengaruh malah kami senang penerbangan bisa dikurangi. Di sini sudah padat.
Pesawat yang mengalami insiden serius dengan registrasi PK LBO jenis Boeing 737-800NG dipiloti oleh Capt. Oscar Mirza berikut Co Pilot Dana Aviantara beserta 5 awak cabin dengan membawa sebanyak 161 penumpang. 158 dewasa, 2 anak anak dan 1 bayi.