News
Selasa, 30 Desember 2014 - 12:15 WIB

PESAWAT AIRASIA HILANG : Polair Cek Temuan Serpihan di Perairan Bangka Belitung

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat Airbus 320-200 milik maskapai penerbangan Airasia (airbus.com)

Pesawat Airasia yang hilang kontak Minggu (28/12/2014) terus dicari. Aparat berwenang menyelidiki laporan nelayan asal Belinyu, Bangka Belitung, yang mengaku menemukan benda mirip serpihan berbentuk segi empat 4 meter x 1 meter.

Solopos.com, PANGKALPINANG – Pencarian pesawat Airasia QZ 8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) terus berlanjut. Sejumlah laporan terkait nasib pesawat itu pun menjadi perhatian aparat berwenang.

Advertisement

Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung menyatakan menerima laporan penemuan serpihan benda berbentuk segi empat dari seorang nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12/2) malam.

“Tadi malam anggota kami di Belinyu mendapat informasi, katanya ada nelayan yang bernama Kaha yang melihat benda seperti sepihan pesawat pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB, namun nelayan itu tidak tahu benda apa dan melaporkannya ke Polair di Belinyu,” ujar Kabag Bin Ops Polair Babel AKBP Adi Nugraha, Selasa (30/12/2014).

Advertisement

“Tadi malam anggota kami di Belinyu mendapat informasi, katanya ada nelayan yang bernama Kaha yang melihat benda seperti sepihan pesawat pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB, namun nelayan itu tidak tahu benda apa dan melaporkannya ke Polair di Belinyu,” ujar Kabag Bin Ops Polair Babel AKBP Adi Nugraha, Selasa (30/12/2014).

Ia mengatakan benda seperti serpihan yang ditemukan oleh nelayan itu berbentuk segi empat dengan panjang sekitar 4 meter dan lebar 1 meter. Selain itu pada ujung benda tersebut terdapat serabut.

“Pada benda itu di ujung bagian atas berwarna merah, bagian tengah berwarna silver dan ujung bagian bawah berwarna merah. Benda itu dia temukan pada saat dalam perjalanan pulang menangkap ikan di perairan Pulau Tujuh,” ujar dia dilansir Antara.

Advertisement

“Kami membawa dua nelayan menelusuri lokasi di mana pendengaran dan penglihatan mereka soal ledakan itu,” jelas Kepala basarnas Marsma FHB Soelistyo dalam jumpa pers di Basarnas, Kemayoran, Jakarta, seperti dilansir Detik, Selasa.

Menurut Soelistyo, segala informasi yang masuk ditelusuri. Mulai dari nelayan sampai adanya info sinyal dan sebagainya.

Airasia hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.

Advertisement

Pesawat membawa 155 orang penumpang, di mana 16 orang di antaranya adalah anak-anak dan seorang bayi.

Pesawat berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 05.12 WIB dan sejak itu terus mengikuti jalur penerbangan yang sebelumnya telah ditetapkan.

Pada pukul 06.12 WIB pesawat masih terlacak di ATC Jakarta dengan ketinggian 38.000 kaki dan pada pukul 06.18 WIB hilang pantauan dari radar dan dinyatakan hilang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif