News
Senin, 29 Desember 2014 - 21:45 WIB

PESAWAT AIRASIA HILANG : Inilah Percakapan Terakhir Pilot Airasia

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesawat Airasia (Soloraya.com)

Pesawat Airasia hilang sejak Minggu (28/12/2014) pagi. Berdasarkan percakapan terakhir pilot terungkap sebuah fakta, penolakan keinginan salah seorang pilot yang meminta pesawat berbelok dan menaikkan ketinggian.

Solopos.com, SOLO – Pesawat Airasia QZ 8501yang hingga Senin (29/12/2014) belum diketahui keberadaannya memunculkan beberapa dugaan penyebab lenyapnya jejak pesawat berpenumpang 155 orang tersebut. Dalam percakapan terakhir antarawak kabin terungkap penolakan permintaan pilot yang meminta untuk berbelok ke kiri dan menaikkan pesawat sebelum pesawat Airasia hilang.

Advertisement

Laman aneka berita asal Inggris Daily Mail, Senin (29/12/2014), mengungkap catatan komunikasi terakhir sebelum hilangnya pesawat Airasia QZ 8501 itu. Enam menit sebelum pesawat ASirasia hilang dari radar, salah seorang awak kabin meminta izin untuk berbelok ke kiri dan naik dari ketingguan 32.000 kaki ke 38.000 kaki untuk menghindari awan. Nyatanya, permintaan tersebut tidak segera dilaksanakan karena ada pesawat lain yang berada di ketinggian 34.000 kaki.

Pesawat Airasia hilang Minggu (28/12/2014), pukul 06.17 WIB itu dikendalikan Kapten Iriyanto kala menuju Singapura dari Surabaya. Dalam pencarian terakhir, sebagaimana dilaporkan Bisnis.com, helikopter TNI Angkatan Udara (AU) jenis Super Puma SA 332 mendeteksi adanya tumpahan minyak pada radial 090 derajat berjarak 105 mil sebelah timur Pulau Belitung.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (AU), Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan tumpahan minyak tersebut menjadi fokus pencarian tim pada saat ini. Belum bisa dipastikan apakah minyak yang berhasil ditemukan adalah tumbahan avtur pesawat Airasia yang hilang. Hadi menambahkan tumpahan minyak bisa juga berasal dari kapal pengangkut minyak yang melewati Selat Karimata.

Advertisement

Sebelumnya, TNI AU juga telah menerima laporan sinyal ELT dari pesawat Orion Australia pada radial 227 derajat berjarak 108 mil barat daya Pangkalanbun, namun tidak ditemukan apa pun di sana. Basarnas juga melaporkan ada sinyal lemah ELT di radial 294 derajat berjarak 25 mile sebelah barat Pulau Belitung. Namun pesawat milik TNI AU juga tidak menemukan apa-apa terkait hilangnya pesawat Airasia di lokasi tersebut.

Berbagai spekulasi berkembang terkait hilangnya pesawat itu, seperti faktor cuaca, kecepatan, hingga sistem radar. Nyatanya, hingga kini, pesawat Airasia hilang itu belum kunjung ketemu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif