News
Selasa, 30 Desember 2014 - 17:45 WIB

PESAWAT AIRASIA DITEMUKAN : Tayangkan Jasad Korban Airasia, Giliran TV One Banjir Hujatan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penemuan mayat di Selat Karimata (Basarnas/TV One)

Pesawat Airasia ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tayangan gambar jasad yang diduga korban Airasia yang mengapung di laut membuat TV One banjir hujatan dari netizen.

Solopos.com, SOLO – Serpihan pesawat Airasia QZ-8501 ditemukan. Basarnas pun memastikan 95% serpihan dan jenazah tersebut merupakan bagian dari penumpang dan pesawat Airasia QZ-8501. Stasiun televisi swasta nasional TV One dihujat pengguna Internet lantaran menayangkan jasad korban Airasia yang mengapung di perairan barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Advertisement

Di situs media sosial Twitter, netizen geram dengan pemberitaan Tv One yang menayangkan gambar salah satu jasad yang yang diduga penumpang Airasia yang ditemukan oleh tim Basarnas. Netizen menganggap tayangan tersebut sangat tidak etis dan menambah rasa sedih keluarga korban yang tengah berduka.

“Gambar mayatnya dikasih liat. Kurang bijaksana nih tv one,” ungkap pemilik akun @rambutbiru.

TV One ini emg ga beretika dlm laporan langsung korban air asia, harusnya korbannya itu diblur kek, ga mikirin keluarga korban apa….,” sahut netizen pemilik akun @edgarL_s.

Advertisement

TOLONG @TV_ONE @METRO_TV KALAU KALIAN TUNA NALAR, PAKAI NURANI. BGMN KALAU ITU MAYAT SAUDARA ATAU KRU KALIAN SENDIRI?? INI BUKAN SIRKUS!!!” kata pemilik akun ?@lyndaibrahim.

kasihan kasihan lihat keluarga korban.. udh meninggal dlm keadaan telanjang, dizoom, live, sungguh terlalu TV ONE !!!” sesal pemilik akun @frankysitio.

Hingga berita ini diturunkan, nama TV One langsung melesat menjadi trending topic Twitter.

Advertisement

TV One pun telah berulang kali meminta maaf kepada para keluarga korban atas tayangan mereka terkait ditemukannya Airasia QZ-8501.

Sebelumnya, stasiun televisi Metro TV juga sempat mendapat hujatan dari para netizen lantaran memaksa keluarga korban Airasia untuk melayani wawancara di tengah kesedihan yang dirasakan oleh mereka.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif