SOLOPOS.COM - Penyelam mencari korban musibah Airasia 8501 beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)
Pesawat Airasia ditemukan. Yang terbaru, sinyal yang diduga dari CVR ditemukan dan sudah diketahui lokasinya.
Solopos.com, JAKARTA — Setelah penemuan flight data recorder (FDR) ditemukan dan dievakuasi hari ini, malam ini tim gabungan juga telah mendapatkan sinyal yang diduga berasal dari cockpit voice recorder (CVR). Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Basarnas, Marsdya FHB Soelistyo.
“Hari ini sudah lihat sendiri, fdr sudah ditemukan, dievakuasi, panglima serahkan ke KNKT [Komite Nasional Keamanan Transportasi], sinyal CVR juga sudah ditandai,” kata Soelistyo dalam teleconference yang disiarkan live di TV One, Senin (12/1/2014) malam. Selanjutnya, tim penyelam telah dipersiapkan untuk menyelam pada Selasa (13/1/2014). Penyelam akan diterjunkan ke lokasi sinyal tersebut ditemukan. “Mudah-mudahan sinyal itu dari CBR. Kalau benar, kita akan evakuasi dengan cara khusus,” katanya. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyampaikan mendorong tim dari TNI untuk terus mencari VCR sesuai arahan Basarnas.
“Saya sebagai Panglima TNI bangga kepada prajurit penyelam. Saat ini jumlahnya masih memadai, masih ada 57 orang. Saya ingin tekankan kepada tim penyelam, masyarakat masih berharap temuan pesawat yang belum ditemukan, termasuk VCR. Ini harus ditemukan,” kata Jenderal Moeldoko di atas KRI Banda Aceh, Senin (12/1/2015). Moeldoko mendorong agar prajurit TNI yang terlibat dalam tim pencarian terus berupaya menemukan bagiam kotak hitam lainnya, yaitu VCR. Tak hanya itu, Moeldoko juga mendorong penemuan sisa bagian pesawat lain yang belum ditemukan. “Kita harus menemukan sisa pesawat karena menurut keyakinan saya korban masih dalam pesawat, segala kekuatan akan kita kerahkan.”
Advertisement
Advertisement