News
Sabtu, 10 Januari 2015 - 10:55 WIB

PESAWAT AIRASIA DITEMUKAN : Prihatin Korban Airasia, Warga Pangkalan Bun Enggan Konsumsi Ikan Laut

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pray for Airasia (Twitter)

Pesawat Airasia ditemukan jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Warga Pangkalan Bun kini enggan makan ikan laut karena prihatin dengan korban Airasia.

Solopos.com, PANGKALAN BUN – Kecelakaan pesawat Airasia QZ 8501 yang jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah berdampak pada warga setempat. Warga Kabupaten Pangkalan Bun enggan mengonsumsi ikan laut karena prihatin dengan korban Airasia.

Advertisement

Salah satu pedagang ikan di Pasar Indasari Pangkalan Bun, Mardiyah, Sabtu (10/1/2015), mengatakan warga memilih membeli dan mengonsumsi ikan air tawar ataupun daging sekalipun harganya relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga ikan laut.

“Itu yang menyebabkan ikan laut di Pasar Indasari dan pasar tradisional lain mengalami kekosongan. Pedagang belum berani menjual banyak ikan laut, khawatir tidak laku,” tambah dia.

Ibu satu anak itu mengaku ini kali pertama warga Pangkalan Bun enggan mengonsumsi ikan laut. Namun dia tidak menyalahkan siapa pun dan menganggap jatuhnya pesawat AirAsia di sekitar laut Pangkalan Bun sebagai bencana yang bukan disengaja.

Advertisement

“Informasinya korban Airasia ratusan ya, kasihan juga ya. Saya optimistis warga Pangkalan Bun pasti akan kembali mengonsumsi ikan laut, tapi ya perlu waktu. Rezeki itu kan sudah ada yang atur,” jelas Mardiyah.

Abi, salah satu warga Pangkalan Bun, membenarkan jatuhnya pesawat Airasia membuat dia enggan mengonsumsi ikan laut dan lebih memilih ikan air tawar atau daging maupun telur.

“Ya gimana ya, sementara ini tidak makan ikan laut saja. Jatuhnya pesawat Airasia kan di laut. Berita di media kan banyak jenazah yang ditemukan tidak dalam keadaan utuh. Mengganggu pikiran saja kalau mengonsumsi ikan laut,” katanya.

Advertisement

Dewi, warga Kabupaten Lamandau yang kebetulan datang ke Pangkalan Bun, juga mengaku enggan memakan ikan laut, sekalipun makanan kesenangannya udang atau kerang.

“Sementara ini makan ikan nila atau ikan mas saja. Ikan laut yang ada di Pangkalan Bun kan berasal dari laut daerah ini,” katanya saat makan di rumah makan yang ada di Pasar Indasari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif