SOLOPOS.COM - Kepala Basarnas Marsdya TNI FHB Soelistyo (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)
Solopos.com, JAKARTA — Kepala Basarnas, Marsda FBH Soelistyo, menyatakan serpihan yang ditemukan tim pencari di perairan barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 100% dari pesawat Airasia QZ-8501. Hal itu berdasarkan identifikasi serpihan-serpihan, termasuk oleh tim ahli dari Airasia.
“Setelah menemukan debries [serpihan] dan memastikan kurang 5%, sekarang sudah 100% itu adalah bagian dari pesawat Airasia. Buktinya, ini ada accelerator assembly, flat number, dan serial number. Saya undang teknini dari Airasia untuk memastikan barang ini adalah bagian dari pesawat yang kita cari,” kata Soelistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (30/12/2014) petang, yang juga ditayangkan live di berbagai stasiun televisi.
Selain barang tersebut, tim juga telah mengevakuasi serpihan lain berupa tas, koper warna biru, dan reservoar yang diakui sebagai milik Airasia. Tim SAR juga mengevakuasi tiga jenazah pada pukul 16.50 WIB. Ketiga jenazah itu terdiri atas dua perempuan dan satu laki-laki.
Selanjutnya, evakuasi dihentikan untuk sementara karena terhalang cuaca buruk di sekitar Pangkalan Bun dengan tinggi gelombang mencapai 2-3 m. Soelistyo mengatakan kemungkinan evakuasi baru kembali dilanjutkan pada Rabu (31/12/2014) pagi. Sebanyak 9 penyelam yang dikerahkan Basarnas juga belum bisa bekerja di lokasi karena terhalang cuaca.
“Besok kita lakukan, malam ini kapal bertugas melokalisir debries di lokasi itu, biar besok dievakuasi.
Kalau nanti malam cuaca sudah baik, saya perintahkan untuk evakuasi. Saya juga minta AL untuk mengirim 14 penyelam lagi,” kata Soelistyo.
Sementara itu, kapal BPPT dan kapal survei berangkat malam ini menuju area pencarian di sektor 5. Rabu pagi pukul 10.00 WIB, mereka diperkirakan sudah sampai di lokasi dan bertugas mencari bagian pesawat yang ada di dasar.